Hidup untuk Ibadah: Bagaimana Cara dan Akibat Tidak Melakukan?

Alfatihah.com – Sebagai manusia yang mempunyai pegangan hidup dalam agama, tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata ibadah. Hidup untuk ibadah merupakan salah satu hal yang harus dipatuhi seumur hidup.

Menjadikan segala sesuatunya diniatkan untuk ibadah, memang awalnya terlihat sulit. Namun, jika paham betul eksistensi makna di dalamnya maka akan ringan ketika melakukannya.

Melibatkan Allah SWT dalam segala hal atau aktivitas, sangat penting untuk hidup di dunia terasa lebih bahagia. Lalu, bagaimana cara dan akibat ketika tidak melakukannya?

Bagaimana Cara Hidup untuk Ibadah?

1. Untuk Mematuhi Perintah Allah SWT

Cara pertama bisa hidup untuk ibadah yaitu mematuhi perintah Allah SWT. Orang yang beragama, pastinya tidak ingin melanggar larangan-Nya.

Oleh karenanya, cara ini bisa diingat dan dilakukan untuk bisa memberikan pondasi ketika ingin melibatkan segala sesuatunya untuk Allah SWT. Contoh kecilnya yaitu ketika bersekolah diniatkan untuk Allah SWT, karena menuntut ilmu adalah penting untuk menjalankan kehidupan dengan baik.

Lainnya, bisa dilihat ketika seseorang bekerja untuk menghidupi kesehariannya, hal itu juga merupakan ibadah yang wajib dilakukan. Mengapa demikian? Karena untuk memenuhi kehidupan dengan cara mencari rizki yang halal untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Jadikan Niat Hati yang Lurus

Cara selanjutnya yaitu jadikan niat hati yang lurus, agar dari awal tidak salah tujuan. Tanpa adanya niat yang lurus, maka cara hidup untuk Allah SWT akan sulit dilakukan.

Bayangkan, ketika membeli sebuah Al Quran bukan untuk berniat untuk mengaji dan beribadah kepada Allah SWT. Namun sebaliknya, untuk riya atau pamer kepada yang lainnya, maka nilai ibadahnya akan hangus. Wallahu A’lam.

3. Melakukannya dengan Ikhlas

Setelah meniatkan semuanya karena Allah SWT, selanjutnya yaitu melakukannya dengan ikhlas. Karena hidup untuk ibadah yang dampaknya adalah ketenangan setelah melakukannya.

Oleh karenanya, lakukan segala hal dengan ikhlas, ridha dilakukan karena-Nya. Maka Insya Allah akan membuahkan nilai ibadah di setiap aktivitas yang dilakukan.

Akibat Tidak Melakukan Tujuan Hidup untuk Ibadah

1. Hidup Tidak di Jalan-Nya Akan Rugi

Sejatinya manusia memerlukan Pencipta-Nya untuk mengiringinya dan sebagai tempat untuk bersandar. Namun, ketika seorang hamba tidak melakukan hal demikian, maka berjalan di muka bumi ini dalam keadaan rugi.

Padahal, ketika hidup untuk ibadah kepada Sang Pencipta, maka akan terasa lebih ringan dan selalu dimudahkan. Poin pertama ini seperti firman Allah SWT, yang artinya:

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

2. Niat Akan Ternodai

Niat berasal dari diri sendiri, tepatnya dalam hati yang sifatnya bisa bolak-balik. Oleh karenanya, selalu niatkan diri untuk melakukan segala sesuatunya untuk Allah SWT.

Luruskan niat karena Sang Pencipta, jangan sampai niat hati ternodai oleh masalah-masalah sepele. Seperti yang tertuang dalam salah satu hadis Arbain populer, yang berbunyi:

“Innamal a’malu binniyat” yang artinya, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” 

3. Segala Hal Terasa Lebih Berat

Jika hidup tidak untuk ibadah karena Allah SWT, maka akan terasa lebih berat. Mengapa demikian? Karena setiap langkah tidak diiringi dengan bantuan Sang Pencipta.

Padahal ketika hidup untuk ibadah, jalan yang akan dilalui walaupun terjal akan terasa mudah dilewati. Hal ini terdapat dalam QS. Al-Insyirah: 5 dan 6, yang artinya:

“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.”  (QS. Al-Insyirah:5-6).

Demikian pembahasan mengenai hidup untuk ibadah, dari mulai caranya hingga akibat ketika tidak melakukannya. Dari sini kita diingatkan, bahwa hidup untuk ibadah sangatlah penting karena senantiasa mengingat kepada-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami