Cara Seorang Muslim Menghadapi Musibah

Alfatihah.com – Cara seorang muslim menghadapi musibah adalah dengan berserah diri dan banyak berdoa. Kekuatan iman menjadi kunci bagi seorang muslim untuk menjalani ujian yang dihadapi di dunia. Lantas, bagaimana sebenarnya cara seorang muslim menghadapi musibah? Simak ulasannya berikut ini!

Cara Seorang Muslim Menghadapi Musibah

Dalam hidup, seorang muslim tidak akan terlepas dari ujian atas dirinya sendiri atau atas diri orang lain yang mempengaruhi hidupnya. Islam hadir untuk memberi banyak pelajaran dan panduan bagi soernag muslim untuk emnjalani hidup dan menghadapi musibah.

Dalam Alquran Allah telah menjelaskan bahwa manusia akan diuji oleh hal-hal yang tidak akan ada diluar batas kemampuannya. Ujian-ujian ini menjadi bukti dari keimannanya dan bagaimana repsonnya menghadapi peristiwa ataa ujian yang dihadapinya itu.

Ketakwaan dan keimanan menjadi kunci bagi seorang muslim untuk menghdapi hidup yang penuh dengan tantangan dan ujian dari Allah. Keimanan akan menjadi kunci dan pengubah perasaannya atas apa yang terjadi pad ahidupnya untuk kembali kuat dan yakin bahaw apapun ketetapan yang Allah berikan untuk dirinya maka itulah yang terbaik untuk dirinya.

Dalam surat At Taghabun ayat 11 Allah menjelaskan bahwa “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah; barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. At Thagabun: 11)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata “Maknanya: seseorang yang diitmpa musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah Ta’ala, kemudian dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allah Ta’ala), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah Ta’ala tersebut, maka Allah Ta’ala akan memberikan petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi Allah Ta’ala akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan sesuatu yang lebih baik.

Sikap semacan inilah yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim ketika menghadapi musibah. Cara seorang muslim menghadapi musibah menjadi jelas setelah membaca ayat tersebut dan meyakini bahwa apapun yang terjadi padanya adalah ujian yang jika dihadapi dengan cara yang benar maka akan mendatangkan rida dan balasan terbaik dari Allah.

Hikmah Musibah bagi Seorang Muslim

Cara seorang muslim menghadapi musibah yang tidak akan ditemukan dalam cara menghadapi musibah yang dilakukan oleh orang kafir adalah rida dan pengharapan pada Allah. Hikmah besar ini menjadi kunci dari tujuan Allah memberikan musibah atau ujian dalam hidup seorang muslim. 

Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah bahwa “Sesungguhnya semua (musibah) yang menimpa orang-orang yang beriman dalam (menjalankan agama) Allah Ta’ala senantiasa disertai dengan sikap rida dan ihtisab (mengharap pahala dari-Nya). Kalaupun sikap rida tidak mereka miliki maka pegangan mereka adalah sikap sabar dan ihtisab. Ini (semua) akan meringankan beratnya beban musibah tersebut. Karena, setiap kali mereka menyaksikan (mengingat) balasan (kebaikan) tersebut, akan terasa ringan bagi merkea menghadapi kesusahan dan musibah tersebut.

Cara seorang muslim menghadapi musibah inilah yang menjadikannya berbeda dengan orang kafir. Rasa pengharapan atas pahala dan rida dengan apa yang terjadi inilah yang menjadikan dirinya berbeda dengan mereka. Allah mengingatkan umat Islam atas hal ini dalam Alquran surat An Nisa ayat 104 yang artinya “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.” (Q.S. An Nisa: 104)

Secara lebih mudah hikmah dari cara seorang muslim menghadapi musibah dapat dirinci sebagai berikut.

  1. Musibah menjadi obat pembersih hati pada diri seorang muslim.
  2. Musibah atau cobaan menjadi sebab utnuk menyempurnakan penghambaan diri dan ketundukan seorang mukmin pada Allah.
  3. Musibah atau ujian menjadikan seorang muslim naik level, karena musibah menyempurnakan keimanannya dan menjadi sebab masuknya dia dalam surga.

Baca Juga: Ucapkan Ini Apabila Kamu Ditimpa Musibah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp