Alfatihah.com – Ada sejumlah cara meredam amarah menurut Islam, cara meredam amarah tersebut bisa dijadikan pedoman bagi seorang Muslim yang amarahnya tengah memuncak. Penyebab memuncaknya amarah pun beragam, mulai dari tersinggung karena masalah sepele, hingga rasa marah yang besar lantaran diperlakukan semena-mena oleh orang lain. Sayangnya saat seseorang berada dibawah kendali amarah, ia cenderung melakukan hal-hal yang memperumit suasana lantas merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Oleh sebab itu kemampuan mengendalikan amarah menjadi hal yang penting untuk diketahui.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman website Nu Online, meredam emosi yang tengah memuncak merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Kemampuan meredam emosi yang baik diyakini bisa menyeimbangkan kehidupan yang tengah dijalani. Islam bahkan memberikan sejumlah pamduan untuk mengendalikan emosi dengan bijak.
Cara meredam amarah menurut Islam yang pertama adalah melakukan wudhu. Wudhu diyakini mampu mendinginkan kepala seseorang yang tengah mendidih karena amarah. Amarah yang tidak ditanggulangi ini mampu menimbulkan dendam kesumat yang berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan seperti kata-kata kasar, tindak kekerasan, hingga upaya penghilangan nyawa. Rasulullah Saw dalam Hadist riwayat Imam Ahmad dan Abu Daud bersabda:
اِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَالشَّيْطَانُ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وَاِنَّمَا يَطْفَاُ بِالْمَاءِ النَّارُ. فَاِذَا غَضَبَ اَحَدُكُمْ فَالْيَتَوَضَاءْ
Artinya: “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api sementara api akan padam ketika terkena air. Maka jika diantara kalian ada yang marah maka berwudu’lah.”(Hadist riwayat Imam Ahmad dan Abu Daud)
Saat menjumpai situasi yang tidak menyenangkan dan menyulut emosi, ada salah satu cara yang bisa kita lakukan yaitu membaca Ta’awudz atau doa perlindungan dari godaan setan. Ucapan ini menjadi tameng perlindungan bagi kita agar rasa malas tersebut tidak menimbulkan kejadian yang berdampak lebih buruk untuk kehidupan kita. Hal ini sebagaimana dipaparkan dalam hadist riwayat Ath-Thabrani
لَوْ يَقُوْل اَحَدُهُمْ اِذاَ غَضَبَ اَعُوْذُباللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ذَهَبَ عَنْهُ غَيْظُهُ
Artinya; “Jika salah satu mereka sedang marah lalu mengucap auudzu billahi minasy syaitoonir rojiim maka hilanglah marahnya.” (hadist riwayat Ath-Thabrani)
Cara meredam amarah menurut Islam yang ke-3 adalah berdoa dan mengingat Allah Swt. Melansir informasi dari laman website Nu Online, berdoa dan mengingat Allah merupakan upaya yang penting untuk meredam emosi. Hal ini tak lepas dari ayat Al-Qur’an yang memaparkan bahwa orang yang mengingat Allah Swt akan dinaungi ketenangan. Mengingat Allah dengan melafalkan doa dan dzikir bisa menjadi mekanisme pertahanan yang efektif dalam meredam gejolak amarah.
يَقُوْلُ اللّٰهُ اِبْن اَدَمَ اُذْكُرْنِی حِيْنَ تَغْضَب اَذْكُرُكَ حِيْنَ اَغْضَب
Artinya; “Allah berfirman: “Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku saat engkau marah, Aku akan mengingatmu saat Aku marah.”
Cara meredam amarah menurut Islam yang ke-4 adalah berlatih mengendalikan diri. Mengendalikan diri ialah keterampilan yang harus dilatih agar bisa mempraktekkannya dengan efektif, keahlian ini bukanlah hal yang dimiliki oleh semua orang. Kemampuan mengendalikan emosi dengan baik dipercaya mampu membuat hubungan seseorang dengan lingkungan sosialnya berjalan dengan baik. Saat seseorang memiliki tingkat kendali tinggi ia tidak akan mudah tersulut emosi yang membuatnya berbuat hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Berdasarkan informasi yang ada pada laman website Nu Online, saat kita merasa marah bisa mengambil nafas sejenak lantas berdiri. Menghirup napas dalam-dalam dipercaya bisa menenangkan sistem saraf sehingga amarah cenderung lebih mudah dikendalikan. Rasulullah Saw Bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Artinya; “Dari Abu Hurairah, semoga Allah meridhainya, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Bukanlah orang yang kuat itu karena kekuatan fisik. Sesungguhnya yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya saat marah.”(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)
Itu dia 4 cara meredam amarah menurut Islam yang bisa dipraktikkan. Dengan menaklukan sebagian besar amarah yang ada pada diri kita, kita telah mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk yang timbul akibat rasa marah itu sendiri.
Baca Juga : Keutamaan Menahan Emosi Dalam Islam