Alfatihah.com – Banyak cara membersihkan hati dari prasangka buruk yang bisa kaum muslimin lakukan untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang menjerumuskan diri pada dosa prasangka. Sejumlah cara ini bisa kamu lakukan untuk menghindarkan diri dari dosa kecil yang bisa berpotensi menjadi dosa besar semacam prasangka. Lalu, bagaimana cara membersihkan hati dari prasangka buruk yang bisa datang kapan saja? Simak ulasan cara membersihkan hati dari prasangka buruk berikut ini!
Cara membersihkan hati dari prasangka buruk yang pertama dalah menjaga diri dari sikap suka berprasangka buruk. Allah telah menegaskan dalam Alquran sebuah larangan untuk kaum muslimin melakukan prasangka buruk pada sesamanya maupun pada Allah. Larangan itu terdapat pada surat Al Hujurat ayat 12. “Wahai orang-orang yang beriman! Juahilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.”
Ayat tersebut memberi penjelasan tentang perintah Allah pada kaum muslimin untuk menjauhkan diri dari prasangka buruk pada sesama, bahkan memerintahkan untuk tidak menggunjing sesama. Dari ayat tersebut sebenarnya jelas sekali bahwa Allah tidak menyukai prasangka buruk
Selain larangan yang Allah jelaskan dalam Alquran, prasangka buruk yang kamu lakukan juga termasuk pada sifat tercela. Sebuah hal yang seharusnya tidak kamu lakukan sebagai seorang muslim yang selalu berusaha meningkatkan takwa.
Sikap ini bisa kamu lakukan sebagai bentuk preventif atau pencegahan dari hal-hal yang bisa menjerumuskanmu pada dosa besar yang diawali dengan prasangka. Mengasumsikan orang lain atau suatu hal pada hal yang negatif sejatinya menunjukkan ketidakmampuan kita sebagai manusia untuk memahami banyak hal.
Penilaian yang tidak adil terjadi saat kamu sedang menumbuhkan prasangka pada orang lain atau hal di luar tubuhmu. Penilaian tak ideal dan adil ini bisa menimbulkan rusaknya hubungan antara kamu dengan orang lain atau bahkan suatu kelompok. Inilah mengapa prasangka buruk Allah larang.
Tak hanya efek berupa kecurigaan dan ketidakpercayaan lagi, prasangka buruk bisa menjadi pemicu pecahnya hubungan baik yang sebelunya dijalin. Tak hanya hubungan saja yang rusak, tetapi juga kotornya hati karena selalu mengaosiasikan orang lain dengan hal-hal buruk yang sangat melelahkan hati.
Cara membersihkan hati dari prasangka buruk berikutnya adalah latihan untuk selalu melapangkan hati. Dalam penjelasan lainnya tak hanya berusaha dan belajar untuk membersihkan hati saja, tetapi juga belajar untuk melapangkan hati. Hati yang tenang adalah sumber kelancaran jiwa dan raga dalam menjalani hidup. Bukan hanya sekadar untuk ketenagan diri, tetapi juga latihan untuk meluaskan hati dan cara pandang.
Dalam sebuah hadis Rasulullah menjelaskan bawah “Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh dan jika rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuilah ialah hati.” (H.R. Bukhari) Hadis ini menjadi landasan dan kaca pandang sumber sikap buruk yang dimiliki seseorang, termasuk sifat buruk senang berprasangka.
Memiliki hati yang bersih dan lapang menjadi solusi dan tindakan prventif saat menghadapi perasaan prasangka buruk. Hal mendasar inilah yang menjadi seseorang lebih mawas diri dan selalu merasa diawasi oleh Allah.
Baca Juga: Menjadi Muslim yang Optimis