Berjalan Kaki untuk Bertafakur

Alfatihah.com – Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk bertafakur dan mensyukuri nikmat yang Allah berikan, salah satunya adalah dengan berjalan kaki untuk bertafakur. Hal inilah yang menjadikan berjalan kaki bukan saja mneyehatkan, tetapi menjadi sumber syukur yang kuat. Lalu, bagaimana penjelasan dari konsp berjalan kaki untuk bertafakur? Simak ulasannya berikut ini!

Konsep Tafakur

Konsep tafakur adalah sebuah ibadah hati yang sangat ditekankan untuk diamalkan dalam Islam. Tafakur secara bahasa berarti merenungkan dan mengamati sesuatu. Secara istilah konsep tafakur berarti memgarahkan hatinya untuk mengamat dan merenungkan tanda-tanda atau bukti atas kekuasaan Allah Ta’ala. (Lihat At Tafakur, Syekh Muanjid, hal. 7)

Allah mengingatkan manusia untuk memperbanyak tafakur dan menjadikan tafakur sebagai amal yang bisa meningkatkan kesyukuran atas nikmat Allah. 

وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ (105) وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُون

Betapa banyak sekali tanda-tanda kebesaran Allah di muka bumi yang merka menjumpainya, akan tetapi mereka berpaling (tidak mau bertafakur). Dan kebanyakan dari mereka itu tidaklah beriman kepada Allah, kecuali mereka bebruat kesyirikan.” (Q.S. Yusuf: 105-106)

Ayat tersebut menjadi salah satu dalil yang menjelaskan tentang sifat kebanyakan manusia yang kurang bersykur padahla Allah sudah tunjukkan banyak nikmat dan kekuasannya. Inilah mengapa bertafakur menjadi penting dan esensial untuk menyadari bahwa ciptaan dan karunia dari Allah ini sangatlah banyak.

Berjalan Kaki untuk Bertafakur

Berjalan kaki untuk bertafakur menjadi jalan yang bisa kamu pilih untuk meningkatkan rasa syukur. Mengamati nikmat yang ada di sekitar kamu atau hal-hal yang ada sepanjang perjalanan berjalan menjadi sumber kesyukuran baru yang tanpa disadari akan muncul saat kamu sering berjalan kaki.

Allah pun berfirman dalam surat Al Hajj ayat 46 tentang perintah untuk berjalan kaki untuk bertafakur dan berpikir atau memikirkan tentang ciptaan Allah. 

أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ

Artinya: “Maka, apakah mereka itu tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami (berpikir) atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?” (Q.S. Al Hajj: 46)

Ayat tersebut menjadi gambaran bahwa Allah memeirntahkan hambaNYA untuk memikirkan ciptaan Allah dengan berjalan kaki. Kesyukuran atas tubuh yang sehat dan kaki yang kuat juga bisa tumbuh dari kebiasaan baik ini. 

Nabi juga telah lama mencontohkan pada kita bahwa beliau sering sekali berjalan kaki. Bahkan, banyak hadis yang menjelaskan tentang adab berjalan kaki sesuai sunah Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu beliau mengatakan bahwa 

وَلَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَحْسَنَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّ الشَّمْسَ تَجْرِي فِي وَجْهِهِ، وَمَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَسْرَعَ فِي مِشْيَتِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّمَا الْأَرْضُ تُطْوَى لَهُ إِنَّا لَنُجْهِدُ أَنْفُسَنَا وَإِنَّهُ لَغَيْرُ مُكْتَرِثٍ

Artinya: “Tidak pernah aku melihat orang yang lebih tampan, selain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Seakan-akan matahari bersinar di wajahnya. Dan aku tidak pernah melihat orang yang lebih cepat dalam berjalan, selain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Seakan-akan bumi dilipat bagi beliau, bahkan kami harus bersungguh-sungguh (jika berjalan bersama beliau) dan beliau bukan orang yang cuek.” (H.R. At Tirmidzi dalam Asy Syamail Al Muhammadiyyah, No. 118)

Hadis tersebut menjadi bukti bahwa Rasulullah bukanlah seseorang yang lemah, malas, bahkan lamban. Ketegasan dan kekuatan beliau terpancar dari bagaimana beliau berjalan. Hal itulah yang menjadi inspirasi bagi kaum muslimin untuk memperbanyak berjalan kaki untuk bertafakur pada Allah.

Banyak juga jenis ibadah yang meminta seorang muslim banyak berjalan kaki dan menjadi kunci utama dari kesempurnaan ibadah tersebut. Tawaf, sai, bahkan berjalan menuju masjid pun memerintahkan kamu sebagai seorang muslim untuk memperbanyak langkah kaki.

Oleh sebab itulah seorang muslim sebaiknya sering berlatih untuk berjalan kaki dan mejad muslim yang kuat, karena tubuhnya terbiasa bergerak. Berjalan kaki untuk bertafakur juga bisa menjadi sumber hikmah yang bisa kamu kumpulkan dari berbagai hal dan peristiwa yang ada sepanjang perjalanan.

Baca Juga: 5 Gaya Hidup Sehat Rasulullah yang Harus Dicontoh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp