Bagaimana Jika Lupa Rakaat Sholat? Ini Yang Harus Dilakukan

Alfatihah.com – Ketika sholat, kita sering kali mengalami permasalahan baik hal yang sepele ataupun hal yang besar, salah satunya yaitu lupa rakaat sholat. Ketika kita sholat, tidak jarang kita kurang fokus sehingga lupa jumlah rakaat sholat atau ragu terkait rakaat sholat yang sedang kita laksanakan. Lalu jika kita lupa rakaat sholat apa yang harus dilakukan? Simak artikel berikut baik-baik. 

Hal Yang Harus Dilakukan Keika Lupa Rakaat Sholat

Ulama dari semua mahzab sepakat apabila meninggalkan satu rakaat sholat secara disengaja, maka sholat tersebut akan batal. Namun jika lupa rakaat sholat atau ragu terkait rakaat sholat, sholat yang dikerjakan tidak dikatakan batal. Jika kita lupa jumlah rakaat sholat ataupun ragu terkait jumlah rakaat sholat yang sedang kita laksanakan, maka kita harus melaksanakan sujud sahwi. Sujud ini dilakukan sesudah tasyahud dan sholawat nabi dan sebelum salam. Rasulullah SAW pernah bersabda : 

إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

Artinya: “Apabila kalian ragu dalam (jumlah bilangan rakaat) sholat, maka tinggalkan keraguan dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia sholat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan sholatnya. Lalu jika ternyata sholatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR Muslim)

Cara Sujud Sahwi Ketika Lupa Rakaat Sholat

Dikutip dalam laman detikhikmah, berikut cara sujud sahwi ketika lupa rakaat sholat : 

Dilakukan Sebelum Salam
Sujud sahwi dilakukan sebelum mengucapkan salam di akhir sholat. Sujud ini dilakukan sebanyak dua kali, meskipun kesalahan dalam sholat terjadi lebih dari satu kali. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari ‘Abdullah bin Buhainah, dijelaskan bagaimana Rasulullah SAW melakukan sujud sahwi:

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

    “Setelah Rasulullah SAW menyelesaikan sholatnya, beliau melakukan sujud dua kali. Beliau bertakbir setiap kali akan sujud dalam posisi duduk, dan beliau melakukannya sebelum salam.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Dimulai dengan Takbir
    Menurut sebagian ulama, sujud sahwi harus diawali dengan mengucapkan takbir. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang berbunyi:

      “Nabi SAW melakukan sholat dua rakaat, kemudian memberi salam, lalu bertakbir, dan melakukan sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Setelah itu, beliau mengangkat kepalanya, bertakbir lagi, kemudian meletakkan kepalanya dan bertakbir lagi, lalu melakukan sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir.” (HR Bukhari dan Muslim)

      Dilakukan dengan Tata Cara Sujud Biasa
      Sujud sahwi dilakukan dengan cara yang sama seperti sujud biasa. Artinya, sujud dilakukan dengan menggunakan tujuh anggota tubuh yang menyentuh lantai atau alas sholat, yaitu dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki. Selain itu, kedua lengan dijauhkan dari sisi tubuh, perut tidak menyentuh paha, dan kedua lutut direnggangkan.

        Bacaan sujud sahwi adalah:

        سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

        “Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.”
        Artinya: “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

        Syekh Abdullah Bafadhl dalam kitab Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah menyebutkan bahwa sujud sahwi sebaiknya segera dilakukan jika jeda setelah salam masih singkat.
        “Sujud sahwi batal dilakukan jika salam dilakukan dengan sengaja, atau jika lupa tapi jeda setelah salam terlalu lama. Namun, jika jeda setelah salam hanya sebentar, maka sujud sahwi tetap dilakukan. Artinya, ia kembali masuk dalam sholat,” kata Syekh Abdullah Bafadhl.

        Sujud sahwi dilakukan karena beberapa alasan, seperti lupa atau ragu tentang jumlah rakaat sholat, meninggalkan sunnah muakkad, menambah perkataan atau bacaan Al-Fatihah karena lupa, mengikuti imam yang melakukan kesalahan, atau meninggalkan bagian tertentu dari sholat.

        Baca Juga : 5 Tips Terhindar dari Tipu Daya Setan

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *

        Kamu harus baca
        Chat WhatsApp
        WhatsApp