Ini Dia 6 Amalan yang Pahalanya Setara dengan Haji!

Alfatihah.com – Bulan Dzulhijjah menjadi bulan yang istimewa karena umat muslim dapat melaksanakan ibadah haji hanya pada bulan ini. Meski tidak semua umat muslim bisa melaksanakan ibadah tersebut, ada beberapa amalan yang pahalanya setara dengan haji. Apa saja amalan yang pahalanya setara dengan haji? Yuk, simak penjelasannya!

Mengunjungi tanah suci Makkah untuk melaksanakan haji menjadi impian semua umat muslim. Selain termasuk rukun islam yang wajib dilakukan bagi mereka yang mampu, ibadah haji juga mempunyai hikmah dan makna di dalamnya. Tapi, bagaimana dengan mereka yang belum mampu untuk melaksanakan ibadah haji?

Inilah 6 Amalan yang Pahalanya Setara dengan Haji!

Pertama, shalat fardhu secara berjamaah di masjid

Amalan yang pahalanya setara dengan haji bisa kita dapatkan dengan melaksanakan shalat jamaah. Dimana pahalanya sudah ditetapkan 27 kali lipat daripada shalat sendiri, sebagaimana hadits berikut:

من خرج من بيته متطهرا إلى صلاة مكتوبة فأجره كأجر الحاج المحرم، ومن خرج إلى تسبيح الضحى لا ينصبه إلا إياه فأجره كأجر المعتمر 

Artinya, “Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan shalat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala umrah,” (HR Abu Daud).

Kedua, dzikir setelah shalat subuh berjamaah lalu shalat dua rakaat 

Selain mendapat pahala setara dengan ibadah umroh bagi orang yang melaksanakan shalat dhuha di masjid. Allah juga memberikan pahala yang setara dengan haji dan umroh bagi mereka yang berdzikir setelah shalat subuh dan melaksanakan shalat dua rakaat setelahnya.

Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas bahwa Rasulullah berkata.


من صلى الغداة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة 

Artinya, “Siapa yang mengerjakan shalat subuh berjamaah, kemudian dia tetap duduk sambil dzikir sampai terbit matahari dan setelah itu mengerjakan shalat dua rakaat, maka akan diberikan pahala haji dan umrah,” (HR At-Tirmidzi). 

Ketiga, pergi ke masjid untuk menghadiri majelis ilmu

Tidak hanya shalat berjamaah di masjid, menghadiri majelis ilmu di masjid juga bisa menjadi amalan yang pahalanya setara dengan haji. Sebagaimana penjelasan dari riwayat Abu Umamah bahwa Rasul berkata,


من غدا إلى المسجد لايريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه، كان له كأجر حاج تاما حجته 

Artinya, “Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani). 

Keempat, berbakti pada kedua orang tua

Berbakti pada kedua orang tua juga menjadi amalan yang pahalanya setara dengan haji, tapi tak hanya itu, pahala amalan ini sama dengan orang yang berjihad.

Seperti yang dikatakan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Anas bin Malik RA, ia berkata:

إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ وَلا أَقْدِرُ عَلَيْهِ ، قَالَ : هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ ؟ قَالَ : أُمِّي ، قَالَ : فَأَبْلِ اللَّهَ فِي بِرِّهَا ، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ ، وَمُعْتَمِرٌ ، وَمُجَاهِدٌ ، فَإِذَا رَضِيَتْ عَنْكَ أُمُّكَ فَاتَّقِ اللَّهَ وَبِرَّهَا

Artinya: “Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah SAW dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah SAW bertanya padanya, ‘Apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup?’ Ia jawab, ‘Ibunya masih hidup.’

Rasulullah SAW juga berkata kepadanya: “Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumroh dan berjihad,” (HR. Ath-Thabrani).

Kelima, umrah di bulan ramadhan

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya pada seorang wanita,

مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّى مَعَنَا

Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?”

Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya –ditunggangi suami dan anaknya-. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut.”  Lantas Rasulullah SAW bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Nawawi rahimahullah berkata “Yang dimaksud adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” (Syarh Shahih Muslim, 9:2).

Keenam, berniat haji walau belum mampu

Tidak hanya melaksanakan amalan yang pahalanya setara dengan haji, dengan berniat haji walau belum mampu atau ada udzur, pahalanya dicatat seperti yang melakukan haji. Berikut hadits yang menjelaskan kenapa yang terhalang udzur terhitung melakukan amalan yang pahalanya setara dengan haji.   

عَنْ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى غَزَاةٍ فَقَالَ: إِنَّ بِالْمَدِينَةِ لَرِجَالاً مَا سِرْتُمْ مَسِيرًا وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلاَّ كَانُوا مَعَكُمْ حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, dalam suatu peperangan (perang tabuk) kami pernah bersama Nabi SAW, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang, juga tidak menyeberangi suatu lembah, namun mereka bersama kalian (dalam pahala). Padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapatkan uzur sakit.” (HR. Muslim).

Meskipun banyak amalan yang pahalanya setara dengan haji. Namun, kewajiban haji hukumnya tetap wajib bagi umat muslim, terutama bagi mereka yang mampu dan tidak terhalang udzur. 

Baca Juga: Inilah 6 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp