
Alfatihah.com – Bulan Dzulhijjah telah datang, dan umat islam di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita. Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah dan menjadi salah satu bulan yang penuh keutamaan, terutama pada 10 hari pertamanya. Bahkan, Rasulullah SAW menyebut bahwa tidak ada hari-hari yang amal salehnya lebih dicintai Allah selain 10 hari pertama Dzulhijjah (HR. Bukhari). Kini, dengan dimulainya 1 Dzulhijjah, ini saat yang tepat bagi kita untuk memperbanyak ibadah dan amalan baik. Lalu apa saja amalan menjelang Idul Adha yang bisa kita lakukan? Berikut penjelasan lengkapnya.
Berikut ini 7 amalan menjelang Idul Adha yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW:
Sejak masuknya 1 Dzulhijjah, amalan menjelang idul adha yang dianjurkan untuk umat muslim yaitu memperbanyak dzikir, khususnya takbir (Allahu Akbar), tahlil (La ilaha illallah), dan tahmid (Alhamdulillah). Dzikir ini bisa dilafalkan kapan saja, di mana saja, baik setelah salat maupun di waktu luang. Takbir yang dimaksud bukan hanya pada malam Idul Adha, tetapi juga sejak awal Dzulhijjah. Ini disebut sebagai takbir muthlaq (takbir umum) yang boleh dilakukan kapan pun sepanjang 1 hingga 13 Dzulhijjah.
Berpuasa di sembilan hari pertama Dzulhijjah termasuk amalan menjelang Idul Adha yang sangat dianjurkan. Khususnya pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai Hari Arafah, puasa ini sangat besar pahalanya bagi yang tidak sedang berhaji.
“Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah SAW ditanya … tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: (Puasa hari Arafah itu) menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang…” (HR jemaah ahli hadis kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi).
Bagi umat islam yang mampu, jangan lewatkan puasa Arafah karena termasuk amalan yang sangat utama menjelang Idul Adha.
Bagi orang yang berniat menyembelih hewan kurban, disunnahkan tidak memotong rambut dan kuku sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan kurban disembelih pada 10 Dzulhijjah. Hal ini berdasarkan hadist:
“Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah, dan seseorang sudah berniat untuk berqurban, maka hendaknya ia membiarkan semua rambutnya dan semua kukunya” (HR. Muslim no.1977).
Di 10 hari pertama Dzulhijjah, amalan menjelang Idul Adha yang bisa dilakukan yaitu memperbaiki kualitas ibadah wajib, seperti shalat 5 waktu. Menjalankan shalat tepat waktu dan berjamaah (bagi yang mampu) adalah bentuk kecintaan kepada Allah yang bernilai sangat besar. Jadikan hari-hari ini sebagai momen memperbaiki rutinitas ibadah harian agar lebih disiplin dan bermakna.
Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an adalah amalan utama di segala waktu, apalagi di hari-hari istimewa seperti sekarang. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca beberapa ayat atau satu juz Al-Qur’an, dan usahakan dilakukan secara konsisten. Pahala membaca Al-Qur’an sangat berlipat ganda, terlebih bila dilakukan di 10 hari pertama Dzulhijjah.
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah bersedekah, baik dalam bentuk uang, makanan, tenaga, maupun kebaikan lainnya. Rasulullah SAW sangat mencintai umatnya yang suka memberi dan membantu sesama. Di hari-hari mulia ini, jangan ragu untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Bisa melalui masjid, lembaga zakat, atau langsung ke masyarakat sekitar.
Puncak dari 10 hari pertama Dzulhijjah adalah Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Menyembelih hewan kurban adalah amalan yang sangat dianjurkan bagi yang mampu. Ibadah qurban adalah bentuk ketaatan dan ketakwaan kepada Allah, sekaligus wujud kepedulian sosial karena dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan.
Itu dia 7 amalan menjelang Idul Adha yang dapat dilakukan berdasarkan anjuran Rasulullah SAW. Hari-hari awal Dzulhijjah adalah waktu yang sangat berharga dan tidak selalu kita temui dalam kondisi sehat dan sempat. Maka, mari manfaatkan semaksimal mungkin untuk berlomba dalam kebaikan. Perbanyak ibadah, tingkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah dan sesama.
Baca Juga: Kapan Batas Usia Aqiqah Anak dalam Islam?