Amalan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Apakah Lebih Utama dari Jihad?
Alfatihah.com – Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam islam, terutama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dalam rentang waktu ini, Allah SWT memberikan peluang besar kepada umat islam untuk meningkatkan amal ibadah, bahkan dikatakan bahwa amal-amal di hari-hari ini lebih utama dari jihad di jalan Allah. Benarkah demikian? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, keutamaannya, dan bagaimana kedudukannya dibandingkan jihad.
Amalan di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Lebih Utama dari Jihad
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah melebihi hari-hari ini (yakni 10 hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?”Rasulullah menjawab: “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan apa pun (mati syahid).”(HR. Bukhari, no. 969)
Hadist ini secara tegas menunjukkan bahwa amal shalih seperti puasa, dzikir, sedekah, shalat, dan membaca Al-Qur’an di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama dibanding jihad, kecuali jihad yang paling tinggi derajatnya yaitu yang disertai dengan pengorbanan jiwa dan harta hingga mati syahid.
Apa Saja Amalan yang Dianjurkan?
Berikut beberapa amalan yang sangat dianjurkan selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:
- Puasa Sunnah
Rasulullah SAW biasa berpuasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah:
Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: “Adalah Rasulullah saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan” [HR Ahmad dan Abu Dawud).
Terutama puasa Arafah (9 Dzulhijjah), memiliki keutamaan luar biasa. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rahimahullah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”
- Takbir, Tahlil, dan Dzikir
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih yang lebih dicintai-Nya daripada sepuluh hari ini, maka perbanyaklah membaca tahlil (laa ilaaha illallah), takbir (Allahu akbar), dan tahmid (alhamdulillah).” (HR. Ahmad)
- Shalat Sunnah dan Tilawah Al-Qur’an
Perbanyaklah shalat sunnah dan membaca Al-Qur’an karena amal tersebut sangat dicintai Allah pada hari-hari mulia ini.
- Sedekah
Bersedekah di hari-hari ini juga memiliki pahala besar. Menggunakan harta untuk kebaikan sangat dianjurkan.
- Berkurban (Qurban)
Di antara bentuk ibadah khusus Dzulhijjah adalah menyembelih hewan kurban, dilakukan pada hari Idul Adha (10 Dzulhijjah). Ini adalah sunnah muakkadah bagi yang mampu.
Kenapa Bisa Lebih Utama dari Jihad?
Jihad adalah amal yang sangat mulia dalam islam. Namun, kesempatan untuk berjihad secara fisik tidak terbuka bagi semua orang. Sebaliknya, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah peluang emas yang diberikan kepada setiap muslim, laki-laki dan perempuan, tua maupun muda, kaya atau miskin. Dengan memperbanyak amal di hari-hari ini, seorang muslim bisa meraih pahala yang nilainya bahkan bisa menyaingi jihad, selama ia ikhlas dan sungguh-sungguh dalam amalnya.
Amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang luar biasa, bahkan lebih utama dari jihad fi sabilillah kecuali jihad dengan pengorbanan tertinggi. Hal ini menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah SWT yang membuka kesempatan kepada semua umat islam untuk meraih pahala besar. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Manfaatkan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dengan memperbanyak amal seperti puasa, dzikir, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berkurban.
