Begini Cara Membayar Fidyah Ibu Hamil dan Takarannya, Wajib Tahu!

Salah satu kondisi yang diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan adalah hamil. Jika seorang wanita hamil, maka bisa meninggalkan puasa namun diharuskan membayar fidyah. Cara membayar fidyah ibu hamil juga harus dilakukan dengan benar, agar sah.

Mungkin informasi ini masih belum diketahui banyak pihak. Oleh karenanya, pada artikel ini akan diberikan penjelasan tentang hukum, takaran, serta tata caranya. Jika penasaran bagaimana caranya, maka simak detail berikut ini:

Hukum Membayar Fidyah Jika Hamil

Islam memperbolehkan ibu hamil meninggalkan puasa Ramadhan. Namun ketentuan untuk menggantinya tetap harus dilakukan salah satunya dengan membayar fidyah. Ketentuan pembayaran fidyah ini juga mengikuti aturan berikut:

  • Jika kekhawatiran keselamatan ibu dan janin diperhitungkan, maka tidak ada ketentuan membayar fidyah. Kesimpulan ini bisa didapat setelah berkonsultasi dengan dokter dan ada pernyataan bahwa keselamatan ibu juga dipertaruhkan.
  • Jika kekhawatiran hanya fokus pada anak, maka ibu wajib membayar fidyah.

Takaran Fidyah yang Harus Dibayarkan

Sebelum membahas tentang cara membayar fidyah ibu hamil, maka harus dipahami dulu takarannya. Nilai takaran ini akan berbeda untuk jenis fidyah yang akan diberikan. Pilihannya ada dua, yaitu fidyah beras dan uang.

Setiap jenis tentu memiliki takaran yang tidak sama. Pemilihannya juga bisa disesuaikan dengan kemampuan. Jika ingin membayar fidyah dan ingin tahu takarannya, maka simak detail yang dirinci sebagai berikut:

1. Takaran Beras

Untuk takaran beras, ada beberapa acuan yang bisa dipakai. Ada yang memakai ketentuan 675 gram, 510 gram, dan ada juga yang 1,5 kg. Ketentuan ini sudah disesuaikan dengan kitab-kitab yang menjelaskannya.

Setelah memilih untuk memakai ketentuan yang mana, maka kalikan jumlahnya dengan hari puasa yang ditinggalkan. Nantinya, hasil tersebut bisa dijadikan acuan. Sedangkan metode pemberiannya, bisa dimasak atau langsung berasnya.

2. Takaran Uang

Membayar fidyah dengan uang juga diperbolehkan. Jika memakai uang, maka bisa memakai ketentuan Hanafiyah yang menyatakan bahwa uang bisa dikonversi dari harga 1,5 kg beras. Ada juga ketentuan bahwa besarnya setara dengan kurma 3,25 kg.

Namun untuk wilayah Indonesia terkhusus di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah ditentukan standarnya oleh BAZNAS. Besarannya adalah 50 ribu rupiah per hari per jiwa. Ketentuan ini sudah diukur sesuai dengan konversinya.

Cara Membayar Fidyah Ibu Hamil

Jika semua penjelasan diatas sudah dipahami, maka informasi cara membayar fidyah ibu hamil harus dipahami. Sebenarnya cara untuk membayar fidyahnya tidak terlalu sulit. Hanya ada dua metode terperinci yang bisa dijalankan.

Namun dua metode ini harus dijalankan secara tersusun. Kemudian untuk penyalurannya juga sudah disesuaikan dengan waktu yang paling tepat. Untuk detail lengkapnya, simak rincian penjelasan berikut ini secara menyeluruh:

1. Melafalkan Niat

Membayar Fidyah adalah ibadah yang berkaitan dengan harta. Islam mengajarkan untuk melafalkan niat untuk ibadah yang berkaitan dengan harta ini. Konsep seperti ini sama dengan pembayaran kafarat dan zakat.

Tentu niat membayar fidyah tidak sama dengan ibadah yang lainnya. Hal ini dikarenakan membayar fidyah memiliki tujuan berbeda dengan ibadah lain yang tidak sama.Jika diartikan, maka niat membayar fidyah adalah sebagai berikut:

“Saya niat mengeluarkan fidyah dari kewajiban puasa Ramadhan karena khawatir akan keselamatan anakku, fardhu karena Allah”.

Jika niat ini sudah dilafalkan dan dilantunkan, maka proses pendistribusian fidyah bisa dilakukan. Jadi pastikan untuk mengucapkan niat dulu sebelum fidyah diberikan kepada orang yang dituju. Pastikan niat ini tidak dilupakan.

2. Mengeluarkan Fidyah di Waktu yang Tepat

Niat yang sudah dilafalkan bisa dilanjutkan dengan proses pendistribusian fidyah. Untuk mengeluarkan fidyah di waktu yang tepat, tentu harus mengikuti skema-skema yang sudah dianjurkan. Jadi ada waktu yang diperbolehkan dan tidak.

Sebelum membayar fidyah, detail waktu ini harus dipahami terlebih dahulu. Penasaran kapan waktu yang dianjurkan untuk mengeluarkan fidyah dan yang tidak diperbolehkan secara rinci dan terstruktur? Jika ingin tahu, lihat pemaparan ini:

  • Bisa dilakukan setiap subuh saat hari puasa tiba.
  • Jika ingin menunggu sampai hari puasa berakhir, maka bisa dilakukan saat matahari sudah terbenam.
  • Waktu yang paling dianjurkan adalah saat permulaan malam tiba.
  • Rekomendasi waktu lainnya adalah dibayarkan di hari berikutnya.
  • Bisa juga membayar fidyah setelah bulan Ramadhan berakhir.
  • Waktu yang tidak diperbolehkan adalah sebelum puasa ramadhan. Jadi perempuan hamil tidak bisa membayar fidyah saat ini untuk puasa Ramadhan yang akan datang.
  • Fidyah juga tidak sah, jika dibayarkan sebelum matahari terbenam untuk setiap harinya.

Karena sudah ada ketentuan yang jelas, maka pastikan untuk memberikan fidyah di waktu yang tepat. Jangan sampai mengesampingkan aturan ini karena erat kaitannya dengan sah atau tidaknya fidyah tersebut.

Demikianlah penjelasan tentang cara membayar fidyah ibu hamil yang harus dipahami. Sudah dijelaskan juga tentang hukum serta takarannya. Jadi semua informasi tersebut bisa dijadikan acuan untuk dijalankan atau diterapkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp