Terjadi Bully pada Anak? Ini yang Harus Ayah Bunda Lakukan!

ALFATIHAH.COMPenindasan atau yang biasa disebut bully bisa terjadi dimana saja. Entah itu di tempat kerja, sekolah bahkan rumah. Terkadang anak-anak sering mengalami pembullyan tanpa diketahui oleh orang tuanya.

Anak yang tidak terbuka dengan orang tuanya, cenderung menyembunyikan apa yang dialami dibandingkan menceritakan atau mengadukan hal tersebut.

Bentuk bully ini bermacam-macam. Misalnya ada siswa lain yang membully dengan kata-kata kasar ataupun dengan perbuatan dan perilaku yang buruk kepada anak.

Pastinya ayah bunda tak ingin kalian mengalami pembullyan kan? Apalagi penindasan yang dialami anak disekolah bisa sangat emosional, menjengkelkan, hingga mengerikan.

Penindasan akan berakibat buruk pada anak, baik secara jangka pendek maupun jangka Panjang. Tak jarang anak yang mendapatkan penindasan mengalami apa yang disebut depresi dan gangguan mental. Sesuatu yang tak seharusnya dialami oleh buah hati yang belum menginjak usia dewasa,

Nah, agar ayah bunda bisa memiliki kesadaran terhadap apa yang dialami oleh anak. Hingga mampu mengidentifikasi bahkan menangani pembullyan yang terjadi. Berikut ini alfatihah.com sajikan informasi terkait apa yang harus dilakukan oleh orang tua saat anaknya mengalami pembullyan.

Berikan Dukungan

Saat anak mengalami pembullyan alangkah baiknya ayah bunda mengesampingkan perasaan terlebih dahulu. Sebab yang lebih penting adalah mendengarkan apa yang coba dijelaskan oleh anka tanpa terlihat kesal maupun marah.

Sebab anak tersebut bisa saja memilih diam atau mungkin mendapat pembalasan jika orang tuanya berniat membalaskan dendam kepada para pembully. Trauma akibat pembullyan tersebut tentunya tidak mudah hilang hanya dengan Tindakan impulsif yang dilakukan oleh orang tua.

Maka, Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah memberikan dukunngan kepada anak tersebut. Jelaskan bahwa mendapatkan intimidasi oleh orang lain bukan berarti lemah. Dorong dirinya untuk mendapatkan kepercayaan dirinya Kembali dan pelan-pelan dapat melupakan apa yang telah ia alami.

Bangun Kepercayaan Dirinya

Anak-anak yang trauma karena mengalami pembullyan biasanya akan lebih banyak diam dan murung, ia akan kehilangan kepercayaan diri dalam kesehariannya.

Disisi lain, anak-anak yang memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi akan semakin kecil peluangnya mengalami penindasaan. Sebab perbuatan buruk yang dia alami tidak mempengaruhi harga dirinya.

Nah, agar anak yang mengalami penindasan dapat memiliki kepercayaan diri. Ajak dan doronglah mereka untuk menjalani berbagai aktivitas yang menunjang hal tersebut.

Baik itu berupa hobi, ekstrakulikuler dan situasi sosial yang memberinya dukungan dna keperayaan. Sehingga aktivitas positif yang ia jalani akan memperkuat perilaku positifnya.

Latih Memberi Tanggapan

Latihlah anak ayah bunda untuk memberikan tanggapan yang lugas dan tegas untuk memberitahu kepada seseorang. Baik itu teman atau orang lain yang melakukan perbuatan bully untuk menghentikannya.

Dalam buku The Big Book of Parents, Michella Borba menulis “kuncinya adalah bahwa pwmbalasan yang diberikan tidak boleh berupa merendahkan karena hal itu akan memperburuk perilaku intimidasi”. Shingga dapat disimpulkan tegas menola perbuatan bully adalah Langkah yang bagus untuk mencegah perilaku yang berpotensi sebagai penindasan.

Dapatkan Dukungan Sekolah

Setiap sekolah pada dasarnya memiliki hukuman terhadap pembully. Mereka memiliki kebijakan anti-bullying yang dapat mencegah penindasan terseut terjadi di sekolah.

Hindari untuk menuduh sekolah lalai dalam mengurus pembully karena memang biasanya baik sekolah dan guru adalah orang terakhir yang mengetahui penindasan. Yang harus ayah bunda lakukan adalah mencoba bersabar dan memberikan waktu kepada sekolah agar bsia menyelesaikan masalah penindasan yang terjadi pada anak ayah bunda.

Terhubung Dengan Anak

Dalam beberapa hal, Tindakan yang paling penting dilakuakn oleh orang tua kepada ankanya yang menjadi penyintas bully adalah dengan selalu memberikan dikungan kepada anak tersebut. Ketika anak pulang sekolah, cobalah ajak anak untuk menceritakan perihal  apa yang terjadi di sekolah pada hari itu.

Beri ia pengertian untuk tetap supportif dan tidak menghakimi. Ajarkan lah ia nilai-nilai positif sehingga bisa merasa aman dan tentram saat berada di sekolah maupun di rumah.

Demikianlah artikel yang dapat disajikan oleh alfatihah.com pada kali ini. Jika ayah bunda merasa artikel ini bermanfaat. Sebar dan bagikan yaa!

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp