Alih Fungsi Hagia Sophia Menjadi Masjid! Inilah Sejarahnya!

ALFATIHAH.COM – Hagia Sophia merupakan tempat ibadah di Istanbul yang menjadi salah satu dari warisan dunia. Bangunan ini mulai dibangun pada abad ke-6 atau sekitar tahun 537 Masehi dengan sejarah panjang yang hingga kini terus teringat.

Sejarah Hagia Sophia Sebelum Resmi Menjadi Masjid

Semula bangunan ini adalah gereja katedral ortodoks. Oleh Sultan Muhammad al-Fatih diubah menjadi masjid pada 29 Mei 1453, saat Kesultanan Utsmani menguasai wilayah Konstantinopel. 

Pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki bangunan ini disekulerkan dan dibuka sebagai museum. Namun pada 10 Juli 2020 bangunan ini kembali dibuka sebagai masjid, dengan klarifikasi dari pengadilan Turki bahwa konversi Hagia Sophia menjadi museum adalah ilegal.

Sebelum diresmikan menjadi masjid, bangunan Hagia Sophia sangat rusak, beberapa pintunya terlepas dari engselnya. Kemudian Muhammad al-Fatih memerintahkan untuk melakukan perbaikan dan mengubahnya menjadi masjid.

Masjid Hagia Sophia masih tetap dipertahankan dengan lambang kristen seperti lonceng, mozaik, maupun gambar yang hanya ditutupi oleh selembar kain hitam. Kemudian ditambahkan beberapa atribut keislaman seperti mihrab, mimbar, dan empat menara. 

Gereja katedral ortodoks dahulu tetap diakui. Bahkan Hagia Sophia menjadi katedral terbesar di dunia yang memiliki makna khusus bagi para ortodoks.

Umat muslim memberikan toleransi kepada agama non-muslim untuk melakukan aktivitasnya masing-masing. Namun hingga kini Hagia Sophia masih menjadi masjid utama di Istanbul.

Semula bangunan itu sempat rusak dan terbakar oleh api pada 404 M. Hal ini disebabkan akibat konflik politik di keluarga kaisar Arkadios. Namun pada 415 M generasi penerus Arkadios membangun ulang struktur bangunan Hagia Sophia. 

Pada 532 M kembali terbakar ketika terjadi pemberontakan Nika. Bangunan masjid ini kembali dibangun selama enam tahun hingga selesai pada 537 M. 

Dua arsitek tersebut menggunakan batu ashlar dan batu bata sebagai bahan bangunan. Saat itu bangunannya baru setinggi dua lantai dengan kubah besar yang dikelilingi dengan empat kubah kecil dan empat menara.

Namun pada 558 M dan 986 M masjid ini terkena gempa hingga kubahnya rusak dan kembali diperbaiki ulang. Maka dari itu, kubah saat ini merupakan kubah hasil restorasi kedua.

Hagia Sophia telah mengalami renovasi dan perluasan beberapa kali selama berabad-abad ini. Salah satu keunikannya adalah mozaik khas era Bizantium dan kaligrafi dari masa kesultanan Ottoman.

Alih Fungsi Hagia Sophia Menjadi Masjid

Sepanjang era Kesultanan Utsmani, Hagia Sophia masih tetap mempertahankan namanya meski fungsinya berbeda. Bangunan ini mendapat sentuhan arsitek islam dengan interior yang dipercantik dengan ornamen khas Kesultanan Utsmani.

Selain itu juga dilengkapi dengan madrasah, perpustakaan, serta dapur umum di kompleks Hagia Sophia selama masa Dinasti Utsmani. Hingga kini Masjid Hagia Sophia menjadi situs penting untuk pariwisata di Istanbul.

Hagia Sophia menjadi saksi sejarah dan budaya yang amat besar. Perubahan fungsi dari gereja ke masjid ke museum, hingga pada akhirnya kembali difungsikan sebagai masjid. 

Belakangan bangunan masjid bersejarah ini menjadi simbol dialog antar agama dan warisan budaya. Menjadi cerminan perpaduan unik Istanbul antara Timur dan Barat. 

Kecemerlangan arsitektur terletak pada desain inovatif, dimensi kolosal, dan struktur kubah yang menakjubkan. Hal ini menampilkan perpaduan harmonis elemen arsitektur Bizantium dan Ottoman.

Kubah pusat yang besar dengan dermaga besar perpaduan kubah yang lebih kecil menciptakan kesan keagungan dan keindahan yang menakjubkan. Interior yang digunakan juga menggunakan desain mozaik yang rumit.

Desain mozaik yang rumit ini menggambarkan tokoh agama dan pemandangan alkitabiah. Kolom marmer serta dekorasi elegan yang mencerminkan penguasaan artistik dari keahlian Bizantium. 

Memasuki area pelataran masjid, pengunjung akan disambut dengan pemandangan kubah megah yang menjulang di atasnya. Setiap detail pemandangan menciptakan kesan baru bagi setiap pengunjung.

Dalam mengunjungi tempat bersejarah ini memerlukan waktu yang cukup untuk mengamati setiap detail yang disajikan di masjid ini. Selain ruang sholat utama, masjid ini juga menampung makam dan artefak yang memberikan wawasan akan sejarah lampaunya.

Hagia Sophia bukan sekadar masjid yang difungsikan sebagai tempat ibadah. Lebih dari itu masjid ini menjadi saksi sejarah perkembangan islam. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan baru!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Chat WhatsApp
Hubungi Kami