
Alfatihah.com – Ruqyah merupakan salah satu metode pengobatan dalam islam yang dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa, dan dzikir tertentu. Praktik pengobatan ini banyak diartikan oleh masyarakat sebagai salah satu cara untuk mengatasi gangguan jin, sihir, serta penyakit fisik dan mental. Namun, bagaimana sebenarnya hukum ruqyah dalam islam? Apakah semua bentuk ruqyah diperbolehkan? Mari kita bahas lebih lanjut.
Dalam islam, ruqyah adalah metode penyembuhan dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa, dan dzikir dari Rasulullah SAW yang digunakan untuk mengobati seseorang dari gangguan fisik, mental, maupun spiritual. Dalam QS. Al-Isra ayat 82, Allah SWT berfirman :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
Artinya, “Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.”
Ayat tersebut adalah salah satu firman allah terkait ayat Al-Qur’an yang mempunyai manfaat sebagai penawar atau obat bagi orang yang beriman, hal ini tertuju pada adanya ruqyah sebagai praktik penyembuhan. Ruqyah sendiri telah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW. Bahkan, beliau sendiri pernah meruqyah para sahabat dan memberikan petunjuk tentang bagaimana ruqyah yang sesuai dengan ajaran islam.
Secara umum, hukum ruqyah dalam islam diperbolehkan bahkan dianjurkan, selama memenuhi syarat yang sesuai dengan syariat. Namun, jika menyimpang dari ajaran islam, ruqyah bisa menjadi haram atau dilarang.
Ruqyah yang diperbolehkan dalam islam harus memenuhi tiga syarat utama:
Ruqyah yang diperbolehkan adalah yang menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an atau doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW. Misalnya, membaca Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Ruqyah tidak boleh dianggap sebagai sumber utama kesembuhan. Seorang Muslim harus meyakini bahwa hanya Allah yang memberikan kesembuhan, sedangkan ruqyah hanyalah sarana.
Ruqyah harus bebas dari unsur kesyirikan, seperti menggunakan jimat, mantra-mantra yang tidak jelas maknanya, atau meminta bantuan kepada jin dan makhluk gaib.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak mengapa melakukan ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan.” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa ruqyah yang sesuai syariat dan diperbolehkan dalam islam adalah ruqyah yang tidak mengandung unsur syirik.
Sebaliknya, ada beberapa jenis ruqyah yang dilarang dalam islam karena menyimpang dari ajaran tauhid. Berikut beberapa bentuk ruqyah yang haram:
Beberapa praktik ruqyah melibatkan komunikasi dengan jin untuk mengusir jin lain. Hal ini dilarang dalam islam karena dapat menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan syirik.
Ruqyah yang disertai dengan penggunaan jimat atau azimat yang dipercaya memiliki kekuatan magis bertentangan dengan ajaran islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menggantungkan jimat, maka dia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad)
Jika ruqyah menggunakan mantra atau bacaan yang tidak diketahui maknanya, dikhawatirkan ada unsur kesyirikan atau pemujaan kepada selain Allah.
Beberapa metode ruqyah melibatkan ritual yang tidak ada dalam islam, seperti membakar kemenyan, menyembelih hewan tertentu, atau mandi di tempat-tempat tertentu atas petunjuk paranormal. Praktik semacam ini termasuk bid’ah dan tidak diperbolehkan.
Itu dia penjelasan terkait hukum ruqyah dalam islam. Hukum ruqyah dalam islam diperbolehkan bahkan dianjurkan, asalkan sesuai dengan syariat. Ruqyah yang diperbolehkan adalah yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa dari Rasulullah SAW, serta dilakukan dengan keyakinan bahwa hanya Allah yang bisa menyembuhkan. Namun, ruqyah yang mengandung unsur kesyirikan, bantuan jin, atau ritual yang tidak diajarkan dalam Islam adalah dilarang.
Baca Juga : Keutamaan Muhasabah dalam Islam dan Cara Menerapkannya