Alfatihah.com – Bulan suci Ramadhan sebentar lagi tiba, dan ada beberapa persiapan menyambut puasa. Hal ini agar diri lebih siap untuk memulai puasa di bulan yang suci tersebut.
Allah SWT menetapkan bulan suci Ramadhan sebagai yang istimewa. Karena di bulan inilah manusia di kasih kesempatan emas untuk menempuh salah satu sarana dalam mencapai tingkat kesempurnaan penghambaannya.
Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinantikan umat muslim, dikarenakan banyak amal di dalamnya yang mendapat ganjaran yang besar. Melakukan amalan di bulan suci Ramadhan sangatlah bagus, baik ibadah yang wajib maupun sunnah.
Berikut beberapa persiapan menyambut puasa yang bisa dilakukan oleh para muslim. Hal ini berguna agar setiap diri yang muslim bisa lebih bersiap menyambut bulan suci Ramadhan.
Untuk menjalani hari di bulan suci Ramadhan ini, tentunya tidak ingin ada yang masih menyimpan dendam. Suci bulannya, tentu saja hati harus mengikuti agar bisa berjalan beriringan.
Meminta maaf dan memaafkan sesama manusia terutama muslim adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam persiapan menyambut puasa. Dengan memaafkan dan meminta maaf kepada semua orang (walaupun tidak salah), hati akan terasa lebih ringan dan tenang.
Memaafkan orang yang sudah menyakiti diri, meminta maaf walaupun tidak mempunyai salah merupakan hal yang sangat terpuji. Ingatlah, bahwa diri ini hanyalah manusia biasa yang tentu tak luput dari dosa-dosa.
Oleh karenanya, kita harus bisa minta maaf dan memaafkan orang lain ataupun diri sendiri. Karena di bulan puasa nantinya harus bisa bersabar dan menurunkan egonya masing-masing.
Persiapan menyambut puasa selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan perbanyak puasa sunnah di bulan Syaban. Ada salah satu riwayat hadits masyhur yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yaitu diceritakan Sayyidah Aisyah ra., bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Artinya: “Tidaklah aku melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tentunya dengan adanya persiapan menyambut puasa dengan perbanyak puasa sunnah di bulan Syaban adalah untuk melatih diri. Maksudnya adalah agar di bulan suci Ramadhan nanti terbiasa dengan puasa selama satu bulan penuh.
Menjaga lisan juga bisa masuk ke dalam kategori persiapan menyambut puasa. Apalagi yang sudah terbiasa bilang atau keceplosan berkata yang kurang baik, bisa dilatih mulai sekarang atau sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Lisan yang buruk tanda mempunyai hati yang tidak baik, dan hal ini bisa mengurangi pahala puasa di bulan Ramadhan nanti atau bahkan bisa berlaku batal ketika sudah berlebihan. Menjaga lisan ini seharusnya sudah menjadi kebiasaan sejak kecil, tanpa harus menunggu persiapan menyambut puasa.
Namun, manusia masa kini tak bisa jauh-jauh dari lisan yang kotor, seperti menghina, ghibah, memfitnah, dan ungkapan-ungkapan lain yang mengandung kata-kata yang buruk. Naudzubillah tsumma naudzubiilah.
Menjaga nafsu adalah hal yang paling terberat dalam persiapan menyambut puasa. Nafsu sangat sulit dikendalikan apabila seseorang sudah terbiasa mengikutinya, oleh karenanya perlu dilatih dari jauh-jauh hari sebagai persiapan menyambut puasa.
Menjaga nafsu banyak sekali jenisnya apalagi ketika bulan puasa tiba. Pada saat di bulan Ramadhan, nafsu terberat adalah menjaga dari makanan dan minuman, marah-marah, hingga menjaga diri dari suatu yang haram.
Nafsu bisa merusak segalanya, apalagi menggoda di bulan suci Ramadhan. Nafsu yang ada pada diri biasanya lebih berat godaannya dan ingin segera diikuti. Oleh karenanya, agar tidak kaget dengan gangguan nafsu-nafsu yang ada pada diri, hendaknya lakukan persiapan menyambut puasa dengan maksimal.
Persiapan menyambut puasa yang terakhir adalah dengan menormalisasikan kebiasaan membaca Al-Qur’an. Yang mana, dengan membaca Al-Qur’an di bulan suci Ramadhan nanti, akan mendapat berlipat ganda pahala dari Allah SWT.
Membaca Al-Qur’an atau tadarus di bulan suci Ramadhan juga biasanya dilakukan rutin oleh berbagai orang muslim, entah perseorangan maupun kelompok, entah di rumah maupun di masjid-masjid. Ini akan menjadikan bulan Ramadhan semakin tenang dan nyaman karena banyaknya lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dikumandangkan.
Itulah sebagian kecil dari berbagai persiapan menyambut puasa di bulan suci Ramadhan. Hal ini agar setiap muslim bisa mempersiapkannya dengan baik dan bisa menjalani ibadah-ibadah di bulan puasa tersebut dengan khusyu dan nyaman.