Alfatihah.com – Media sosial adalah sarana interaksi dan komunikasi di era modern ini. Islam sebagai agama yang mengajarkan kebaikan dan adab tentu memiliki pandangan khusus mengenai bagaimana seorang muslim seharusnya bersikap di sosial media. Berikut adalah beberapa etika dan akhlak bersosial media menurut pandangan islam.
Terdapat beberapa etika dan akhlak bersosial media dalam pandangan islam agar kita tidak melewati batasan dalam menggunakan sosial media di era modern ini, diantaranya sebagai berikut :
Islam sangat menekankan pentingnya kejujuran dan menghindari dusta. Etika dan akhlak bersosisal media yang pertama yaitu pentingnya memastikan sebelum membagikan informasi, kita harus tahu kebenarannya agar tidak termasuk dalam penyebar hoax yang merugikan orang lain.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti…” (QS. Al-Hujurat: 6).
Di media sosial, sering kali terjadi perselisihan atau perdebatan dengan bahasa yang tidak sopan. Islam mengajarkan etika dan akhlak bersosial media yaitu untuk berbicara dengan lembut dan menghindari kata-kata kasar, bahkan dalam kondisi perbedaan pendapat.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Islam sangat menghargai privasi seseorang. Di media sosial, kita sebaiknya tidak sembarangan mengunggah foto atau informasi pribadi orang lain tanpa izin, karena hal itu bisa melanggar batasan privasi mereka. Menjaga rahasia orang lain adalah bagian dari akhlak yang mulia.
Penyebaran konten yang memprovokasi kebencian, baik terhadap individu maupun kelompok, sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 83,
“…ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia…”
Ini menunjukkan bahwa kita dianjurkan untuk selalu menyebarkan kebaikan, bukan kebencian.
Pamer atau riya dapat menjurus pada sifat sombong yang dilarang dalam Islam. Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebihan dan memamerkan diri. Etika dan akhlak bersosial media adalah dengan menghindari pamer (riya). Di media sosial, riya bisa muncul dalam bentuk mengunggah kemewahan, kebaikan, atau amal yang bisa menimbulkan perasaan iri atau kesombongan.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi niatkan setiap tindakan untuk ibadah, bukan untuk riya.
Menjaga aib adalah bagian dari menjaga kehormatan diri dan orang lain. Hal ini menjadi salah satu etika dan akhlak bersosial media. Di media sosial, kita perlu berhati-hati dalam mengunggah hal-hal yang bersifat pribadi atau membicarakan keburukan orang lain. Allah SWT akan menutup aib seseorang yang menjaga aib orang lain.
Salah satu manfaat besar dari media sosial adalah kemampuannya untuk menyebarkan kebaikan. Seorang muslim dapat menggunakan media sosial sebagai sarana dakwah, berbagi ilmu, atau memberikan motivasi dan nasihat islami.
Rasulullah SAW bersabda, “Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari).
Media sosial memiliki potensi besar untuk menjadi sarana menyebarkan kebaikan atau sebaliknya, menyebarkan keburukan. Dengan menerapkan etika dan akhlak bersosial media dalam islam, kita bisa menjaga diri dan lingkungan dari hal-hal negatif.
Baca Juga : Tren Quran Journaling dan Penyebaran Konten Kebaikan di Media Sosial