Alfatihah.com – Sukses dan kaya raya adalah karunia dari Allah. Dalam Islam, rezeki termasuk ke dalam hal-hal yang sudah Allah tentukan bahkan sebelum manusia lahir. Meski begitu, dalam menjalani takdir yang Allah tentukan masih banyak hal yang membuat manusia ragu dan curiga dengan ketetapan Allah satu ini. Lantas, apakah benar sukses dan kaya raya adalah karunia dari Allah? Simak ulasannya berikut ini!
Memaknai konsep sukses dan kaya raya adalah karunia dari Allah yang harus dilandasi dengan konsep bahwa rezeki itu Allah yang mengatur. Salah satu ketetapannya yang telah tertulis di lauhul mahfdudz adalah rezeki.
Dalam Islam, pada dasarnya tidak ada kondisi ekonomi yang menyebabkan penilaian Allah pada hambaNYA berubah, selain karena ketakwaannya. Inilah mengapan pada dasarnya setiap kondisi ekonomi kaum muslimin adalah ujian baginua.
Kekayaan bisa menjadi cobaan juga bagi kaum muslimin yang diberi kelimpahan rezeki. Harta yang dimiliki adalah cobaan bagi dirinya, apakah ia akan mensyukurinya atau mengingkarinya dan menjalankan banyak jalan untuk menambah kekayaannya.
Bentuk syukur yang bisa dilakukan orang-orang yang memiliki kelebihan harta bisa diwujudkan dalam bentuk ibadah, zakat, sedekah, dan perbuatan baik lainnya yang bisa berdampak baik untuk sesama. Dalam Alquran surat Al Fajr disebutkan bahwa manusia akan diuji dengan kelebihan harta yang dimilikinya. “Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin sedangkan kamu memakan hartwa warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram), dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.” (Q.S. Al Fajr: 15-20)
Sukses dan kaya raya adalah karunia dari Allah menjadi konsep yang sebenarnya telah dijelaskan dalam Alquran dengan lebih rinci dan jelas. Apakah kelebihan harta bagi seorang muslim adalah keberkahan? Pada dasarnya penjelasakan dalam Alquran disebut sebagai ujian.
Hal tersebut secara jelas dijelaskan dalam Alquran bahwa harta dan anak-anak itu adalah ujian bagi kaum muslimin. “Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidak), tetapi mereka tidak menyadarinya.” (Q.S. Al Mu’minun: 55-56)
Ayat tersebut menjadi penjelasan bahwa sukses dan kaya raya adalah karunia dari Allah itu sebenarnya adalah ujian yang nyata bagi mereka yang memiliki kelebihan harta dan meyadarinya. Dalam Alquran konsep rezeki juga bisa diusahakan dan Allah menjajanjikan hal ini. Dalam Alquran surat Ibrahim ayat 7 Allah menjelaskan bahwa barangsiapa yang bersyukur maka Allah akan meningkatkan nikmat yang dimilikinya. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikamt-Ku), maka pasti azab-ku sangat berat.”” (Q.S. Ibrahim: 7)
Meski termasuk dalam ujian dunia, menjadi orang yang kaya raya bisa menjadi jalan membuka pintu surga dengan amalan bersyukur, senang beramal, tidak sombong, tidak boros, dan menjaga diri agar tidak merasa lebih dari orang lain, karena kelebihan harta yang dimiliki.
Itu dia ulasan tentang sukses dan kaya raya adalah karunia dari Allah yang bisa kamu pahami untuk menjaga diri agar harta yang dimiliki tidak menjadi ujian di dunia dan akhirat. Harapannya kamu bisa memiliki pandangan berbeda tentang harta yang bisa kamu jadikan bekal untuk memaksimalkan peluang meraih pahala dengan harta yang kamu miliki. Semoga bermanfaat. Barakallahufikum.
Baca Juga: Begini Solusi bagi Muslim yang Belum Membayar Zakat Mal