Alfatihah.com – Kewajiban membayar zakat bagi umat muslim telah disyariatkan dan masuk dalam rukun Islam yang wajib dikerjakan. Namun, Tak hanya menentukan golongan orang yang boleh menerima zakat, syariat juga menentukan siapa saja golongan orang yang tidak berhak menerima zakat. Siapa saja golongan orang yang tidak berhak menerima zakat? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Syariat islam dalam menentukan hukum yang sesuai dengan ajaran Islam sangat diperhatikan. Seperti hukum syariat tentang ketentuan jumlah zakat yang dikeluarkan, siapa saja golongan yang boleh menerima zakat, juga golongan orang yang tidak berhak menerima zakat. Ketentuan hukum syariat dalam Islam sangat detail menjelaskan permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Para ulama sepakat bahwa zakat tidak boleh diberikan kepada orang kafir yang memerangi, orang murtad dan orang atheis. Jumhur ulama bersepakat jika zakat tidak boleh diberikan kepada kafir dzimmi sebagai fakir. Namun, boleh diberikan kepada orang kafir yang dimaksud dalam hal ini adalah selain mualaf.
Budak atau hamba sahaya termasuk golongan orang yang tidak boleh menerima zakat, karena apa yang diberikan kepada budak pada hakikatnya akan menjadi milik tuannya.
Keluarga Rasulullah termasuk golongan orang yang tidak berhak menerima zakat karena mereka harus menjaga kehormatannya. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait) mengambil sedekah (zakat).” (HR. Muslim).
Orang kaya masuk ke dalam golongan orang yang tidak berhak menerima zakat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah,
“Tidak halal zakat diberikan kepada orang kaya.” (Diriwayatkan oleh lima ulama hadis).
Seorang anak yang dianggap memiliki harta dari ayahnya yang kaya juga tidak boleh menerima zakat. Seorang istri yang memiliki suami kaya juga tidak boleh menerima zakat.
Orang yang masih kuat untuk bekerja juga tidak boleh menerima zakat. Mampu bekerja yang dimaksud disini adalah mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Orang seperti ini tidak berhak mendapatkan zakat, sebab ia tidak termasuk dalam golongan fakir, sehingga ia tidak berhak mendapatkan zakat.
Adapun orang yang mampu bekerja namun pekerjaan tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan, maka ia boleh menerima zakat. Sebagaimana sabda Rasulullah,
“Jika kalian mau akan aku berikan kepada kalian, tetapi tidak ada hak dalam zakat ini bagi orang kaya dan orang yang kuat bekerja.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan An-Nasa’i).
Golongan orang yang tidak berhak menerima zakat termasuk kerabat atau orang yang menjadi tanggungan muzakki. Mereka adalah istri, orang tua (termasuk yang nasabnya ke atas) dan anak (termasuk yang nasabnya ke bawah). Tidak boleh kita membayarkan zakat kepada mereka karena hal tersebut pada hakikatnya kita sedang membayar zakat kepada diri kita sendiri. Juga sudah semestinya kita memberikan nafkah kepada keluarga.
Baca Juga: Hukum Tidak Membayar Zakat bagi Umat Islam!