Alfatihah.com – Hutang kerap dianggap sebagai hal yang negatif bagi beberapa orang, padahal hutang bisa jadi keadaan terpaksa dimana orang lain tidak sempat atau sudah berusaha sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun kebutuhan tersebut tidak kunjung terpenuhi. Oleh sebab itu, hutang diambil menjadi jalan tengah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berikut 5 pahala memberi hutang pada orang lain yang bisa didapatkan oleh seorang muslim.
Mengutip dari laman IDN Times, pahala memberi hutang pada orang lain akan mengantarkan seseorang pada sebuah pahala yang nilainya melebihi amalan sedekah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Baihaqi:
“Ada orang yang masuk surga melihat tulisan pada pintunya: ‘Pahala bersedekah adalah sepuluh kali lipat, sedangkan (pahala) memberi pinjaman adalah delapan belas kali lipat’.” (HR. Thabrani dan Baihaqi).
Selain itu ada salah satu hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan hal senada:
“Barang siapa memberi tenggang waktu pada orang yang berada dalam kesulitan, maka setiap hari sebelum batas waktu pelunasan, dia akan dinilai telah bersedekah. Jika utangnya belum bisa dilunasi lagi, lalu dia masih memberikan tenggang waktu setelah jatuh tempo, maka setiap harinya dia akan dinilai telah bersedekah dua kali lipat nilai piutangnya.” (HR. Ahmad, Abu Ya’la, Ibnu Majah, Ath Thobroniy, Al Hakim, Al Baihaqi. Syekh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 86 mengatakan bahwa hadis ini sahih)
Pahala memberi hutang pada orang lain selanjutnya adalah bisa memperoleh syafa’at di hari kiamat kelak. Syafaat sendiri bisa didapatkan karena orang tersebut mau mengeluarkan hartanya untuk membantu dan meringankan beban hidup orang lain. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW:
“Ada seseorang didatangkan pada hari kiamat. Allah berkata (yang artinya), “Lihatlah amalannya.” Kemudian orang tersebut berkata, “Wahai Rabbku. Aku tidak memiliki amalan kebaikan selain satu amalan. Dahulu aku memiliki harta, lalu aku sering meminjamkannya pada orang-orang. Setiap orang yang sebenarnya mampu untuk melunasinya, aku beri kemudahan. Begitu pula setiap orang yang berada dalam kesulitan, aku selalu memberinya tenggang waktu sampai dia mampu melunasinya.” Lantas Allah pun berkata (yang artinya), “Aku lebih berhak memberi kemudahan”. Orang ini pun akhirnya diampuni.” (HR. Ahmad. Syekh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadis ini sahih)
Pahala memberi hutang pada orang lain selanjutnya adalah mendapat naungan dari Allah SWT.Terlebih lagi orang tersebut mau berbaik hati melonggarkan tenggang waktu hingga membebaskan hutang orang lain. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW:
“Barang siapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi utang atau bahkan membebaskan utangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah.” (HR. Muslim no. 3006)
Pahala memberi hutang pada orang lain selanjutnya adalah senantiasa mendapatkan kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW:
“Barang siapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)
Pahala memberi hutang pada orang lain yang terakhir adalah mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Terlebih lagi jika orang tersebut berlemah lembut dan menagih haknya dengan baik dan benar, maka ia akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT karena perilakunya tersebut.
“Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap mudah ketika menjual, ketika membeli dan ketika menagih haknya (utangnya).” (HR. Bukhari no. 2076)
Itu dia pahala memberi hutang pada orang lain yang bisa diraih seorang muslim. Saat kita memudahkan urusan orang lain, maka Allah SWT akan senantiasa memudahkan urusan kita di akhirat kelak.
Baca Juga : 4 Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Berhutang, Nomor 4 Dampak Buruknya