Sejarah Bulan Muharram sebagai Tahun Baru Islam

Alfatihah.com – Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah, atau kalender Islam. Bulan ini memiliki makna dan sejarah yang penting dalam tradisi Islam. Bagaimana sih sejarah bulan Muharram diperingati sebagai tahun baru Islam? Yuk, simak artikel di bawah ini!

Sejarah Penamaan Bulan Muharram

Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, yang lainnya adalah Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Bulan Muharram dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan keutamaan di dalam Islam. Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah, atau kalender Islam. 

Penamaan bulan Muharram berasal dari bahasa Arab dan memiliki arti “dilarang” atau “haram”. Penamaan ini memiliki sejarah yang berkaitan dengan praktik-praktik yang berlaku pada bulan ini di masa pra-Islam. 

Sebelum kedatangan Islam, suku-suku Arab jahiliyah (sebelum munculnya Islam) memiliki sejumlah kepercayaan dan praktik yang berkaitan dengan bulan-bulan tertentu, termasuk bulan Muharram. Pada bulan ini, suku-suku tersebut menghormati bulan Muharram sebagai bulan yang dianggap suci, dan pada saat itu mereka melarang melakukan peperangan dan pertumpahan darah. 

Ketika Islam datang dan Nabi Muhammad SAW memperkenalkan kalender Hijriyah, bulan Muharram tetap diakui sebagai bulan yang suci. Namun, praktek-praktek jahiliyah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti larangan pertumpahan darah, disesuaikan dengan ajaran Islam yang menghormati perdamaian dan kehidupan manusia. 

Dengan demikian, penamaan bulan Muharram yang berasal dari kata “haram” atau “dilarang” dapat diartikan sebagai bulan yang dihormati dan dianggap suci dalam Islam, di mana tindakan-tindakan yang melanggar nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan harus dihindari.

Sejarah Bulan Muharram menjadi Bulan Pertama dalam Islam

Terdapat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah bulan Muharram, seperti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini menjadi titik awal dari penanggalan Hijriyah dan memulai kembangnya agama Islam sebagai kekuatan politik dan sosial. 

Salah satu peristiwa terkenal yang terjadi dalam sejarah bulan Muharram adalah peristiwa Ashura. Ashura adalah hari kesepuluh dari bulan Muharram yang memiliki makna penting bagi umat Islam. Pada hari Asyura, terjadi berbagai peristiwa sejarah, antara lain:

  1. Keluarnya Nabi Musa AS dan umat Bani Israel dari perbudakan di Mesir.
  2. Penyelamatan Nabi Nuh AS dari banjir besar.
  3. Peristiwa syahidnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali, di Karbala.

Sejarah bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender Hijriyah atau kalender Islam karena peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini, yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa hijrah ini merupakan titik awal dari penanggalan Hijriyah dan menjadi momen penting dalam sejarah Islam.

Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau mulai membentuk masyarakat Islam yang baru di Madinah. Hijrah ini juga menandai perubahan besar dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Oleh karena itu, Hijriyah atau kalender Hijriyah dimulai dari tahun hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.

Penanggalan Hijriyah berdasarkan siklus bulan yang terdiri dari 12 bulan, salah satunya adalah bulan Muharram. Bulan Muharram dianggap sebagai bulan yang suci dan berkah dalam Islam, dan menjadi bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah.

Sejak saat itu, penanggalan Hijriyah digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk menentukan waktu-waktu ibadah, perayaan agama, dan acara-acara penting lainnya. Menjadi sejarah bulan Muharram awal dari tahun baru dalam kalender Islam, dan umat Islam menghormati bulan ini dengan berbagai amalan keagamaan dan aktivitas spiritual.


Bulan Muharram dihormati oleh umat Islam dengan melakukan puasa sunnah di hari-hari tertentu, seperti puasa pada hari Asyura. Selain itu, ada juga kegiatan keagamaan lainnya seperti dzikir, shalat malam, dan pembacaan Al-Quran lebih sering selama bulan Muharram.

Baca Juga: Puasa Wishal, Puasa yang Dikerjakan oleh Nabi Tetapi Umat Islam Tidak Dianjurkan untuk Melakukan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp