Alfatihah.com – Sejumlah hal yang harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat wajib diketahui oleh seorang muslim. Pasalnya, setiap perbuatan yang ia lakukan semasa hidup di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Adapun hal-hal yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT nyaris mencangkup semua sisi meliputi: aktivitas, kegiatan pergaulan, pekerjaan, hingga hal remeh yang dilakukan oleh anggota badan. Adapun menurut Rasulullah SAW ada 4 hal yang harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat. Hal yang harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat ini tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan At-Tirmidzi:
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)
Artinya: “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).
Mengutip dari laman Nu Online, hal yang harus dipertanggungjawabkan di hari hari kiamat kelak adalah umur yang diberikan Allah SWT kepada seorang hamba. Untuk apa saja umur tersebut digunakan, apakah digunakan dalam jalan kebaikan, atau justru dihabiskan dalam jalan kejahatan. Adapun pertanggungjawaban terkait umur ini dimulai saat seorang muslim menginjak usia baligh.
Saat kita telah menginjak usia baligh, kepercayaan yang kita ikuti, hal yang kita perbuat, ucapan dalam kehidupan sehari-hari, dan seluruh amal perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT di akhirat kelak. Saat kita sudah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi hal yang Allah SWT haramkan, maka kemungkinan kita selamat dan bahagia kian besar.
Hal yang harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat kelak adalah jasad yang kita pakai dalam menjalani kehidupan di dunia. Apakah jasad tersebut digunakan untuk menjalani perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya? Jika jasad tersebut digunakan untuk melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT, maka kita berada dalam musibah yang besar. Pasalnya, pelanggaran ini mampu menyeret kita dalam api yang berkobar. Adapun jika jasad yang kita miliki digunakan untuk ketaatan dan menjalankan perintah Allah SWT, maka kita berada dalam jalan keberuntungan dan memiliki kesempatan untuk memasuki surga.
Menurut laman Nu Online, hal yang harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat adalah ilmu yang kita dapat dan berhasil kita raih selama hidup di dunia. Tak sekedar umur dan jasad saja, ilmu yang kita miliki pun akan dipertanyakan oleh Allah SWT. Kita akan ditanya terkait usaha kita dalam memperoleh atau menimba ilmu agama yang diwajibkan. Jika kita berhasil mempelajarinya, maka kita akan ditanya terkait praktik mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun ilmu agama yang hukumnya fardhu ain untuk dipelajari meliputi: dasar ilmu aqidah, hukum dasar seputar bersuci, shalat, zakat, puasa dan sejumlah ilmu lain. Oleh sebab itu, munculah sebuah hadits yang menggambarkan betapa rugi dan celakanya orang yang enggan menuntut ilmu agama.
وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ
Artinya: “Sungguh sangat celaka orang yang tidak belajar (ilmu agama yang fardlu ain), dan sungguh sangat celaka orang yang mempelajarinya tapi tidak mengamalkannya.”
Hal yang harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat yang terakhir adalah harta yang kita miliki. Kita akan ditanya seputar harta di hari kiamat kelak. Pertanyaan tersebut meliputi asal harta dan praktik penggunaan harta yang kita lakukan.Orang yang memperoleh harta dengan cara halal dan membelanjakannya pada hal-hal yang halal akan masuk golongan selamat, sedangkan orang yang memperoleh harta dengan cara yang haram dan membelanjakannya untuk hal-hal yang haram akan masuk golongan celaka. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ)
Artinya:“Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang shalih.” (HR Ahmad dalam al-Musnad)
Itu dia 4 hal yang harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat oleh seorang hamba. Tiap waktu dalam umurnya, tiap anggota tubuh yang ada pada jasadnya, tiap ilmu yang ia miliki, tiap harta yang as dapatkan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT di akhirat kelak. Oleh sebab itu. kita harus berhati-hati di setiap kesempatan, jangan sampai kita menggunakan hal-hal tersebut pada perkara yang dilarang oleh Allah SWT agar kita selamat di dunia dan akhirat.
Baca Juga : Merasa Hidup Kacau? Ini Dia 6 Cara Memperbaiki Hidup dalam Pandangan Islam