Alfatihah.com – Tak hanya menjadi ritual penyembelihan hewan qurban, ada beberapa amalan sunnah di hari raya Idul Adha sesuai petunjuk Rasulullah yang menjadi perantara bertambahnya pahala kita. Apa saja sih amalan sunnah di hari raya Idul adha yang bisa kita lakukan? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Selain melaksanakan ibadah qurban, ternyata ada beberapa amalan sunnah di hari raya Idul Adha yang dapat kita lakukan sebagai umat Islam. Amalan sunnah di hari raya Idul Adha ini telah Rasulullah contohkan dan jika dilaksanakan dengan baik tentu akan mendapat keutamaan.
Di hari raya Idul Adha, tentunya kita ingin mendapat pahala sebanyak-banyaknya. Terlebih Idul Adha adalah hari spesial yang memiliki makna dan filosofis tersendiri menurut sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Sebagai umat Islam dalam menyambut hari raya Idul adha adalah dengan menghidupkan malam Idul Adha. kita dianjurkan menghidupkan malam ini dengan banyak berdzikir, terutama takbir, shalawat, shalat malam, dan lain sebagainya. Terlebih malam takbir merupakan salah satu waktu mustajab, dimana besar kemungkinan doa kita dikabulkan
Hal ini dianalogikan dengan shalat Jumat, Rasulullah sering mengingatkan jika seorang muslim hendak beribadah secara berjamaah agar mandi terlebih dahulu. Pelaksanaan mandi besar ini sama seperti mandi besar pada umumnya, hanya saja niatnya yang berbeda.
Pada hari raya besar Islam, umat Islam disunnahkan untuk menggunakan pakaian terbaiknya, khususnya saat akan melaksanakan shalat Ied. Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist berikut,
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)
Pakaian terbaik bukan berarti pakaian baru dan mahal. Pakaian terbaik adalah pakaian yang paling bagus dari yang kita miliki. Karena sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah adalah pakaian “taqwa”.
Selain sunnah untuk menggunakan pakaian terbaik ketika shalat Ied, umat Islam juga disunnahkan untuk menggunakan wangi-wangian atau minyak wangi. Tentunya, wangi yang tidak berlebihan dan tidak mengganggu orang yang berada di dekat kita. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam hadist,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” (HR. Hakim)
Saat hari raya Idul Adha umat muslim disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Berbeda halnya ketika Idul fitri yang dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Jadi, sebaiknya sunnah ini kita kerjakan, bahkan jika mungkin kita menyantap makanan ketika daging qurban sudah siap dihidangkan.
Di mana Rasulullah tidak pernah menunggangi tunggangan saat berangkat menuju ke tempat shalat Id. Kemudian biasanya antara jalan pergi dan pulang, Rasulullah menempuh jalan yang berbeda.
Dari sahabat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi SAW ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986)
Baca Juga: Larangan Puasa Tiga Hari Tasyrik di Bulan Dzulhijjah