Perbedaan Makna Rahman dan Rahiim Allah 

Alfatihah.com – Tidak hanya memahami makna dari asmaul husna, sebagai umat Islam kita juga perlu memahami secara mendalam makna bahwa Allah maha pengasih dan penyayang. Allah memiliki sifat Rahman dan Rahiim yang ditujukkan kepada seluruh umat manusia. Meskipun memiliki makna yang hampir sama, makna Rahman dan Rahiim tentu berbeda. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Sifat Rahman dan Rahiim berasal dari kata yang sama yaitu “Rahmah” memiliki arti “yang maha pengasih lagi maha penyayang.” Tambahan kata “Maha” digunakan untuk menunjukkan bahwasannya rahmat Allah tidak sama dengan rahmat makhluk-Nya, yang menunjukkan puncak sayang dan puncak kasih. Sebagaimana Allah berfirman:

وَرَبُّكَ الْغَفُوْرُ ذُو الرَّحْمَةِۗ 

Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun lagi Maha Pemilik rahmat...” (Q.S Al-kahfi:58)

Makna Rahman dan Rahiim Allah

Jika digabungkan dalam satu konteks Ar-Rahman memiliki makna yang berbeda dengan Ar-Rahiim. Tetapi, jika terpisah maka makna Rahman dan Rahiim memiliki makna yang sama.

Kalimat Ar-Rahman artinya kasih sayang umum mencakup kaum mukmin dan kafir, sedangkan Ar-Rahiim berarti kasih sayang khusus ditujukan hanya untuk orang yang beriman. Yang menjadi dalil adalah Allah menyebutkan Ar-Rahman dan menjadikannya mutlak untuk siapa saja. Adapun ketika menyebutkan Ar-Rahiim Allah mengkhususkan hanya kepada orang yang beriman, seperti firman Allah:

وَكَانَ بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا

Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (Q.S Al-ahzab:43)

Dalam konteks Rahman dan Rahiim Allah memberikan rahmat-Nya secara umum, yaitu satu rahmat yang Allah turunkan ke dunia dan hanya berlaku di dunia atau dalam artian berkaitan dengan keduniaan. Seperti kasih sayang di antara makhluk, rezeki yang Allah berikan, kebutuhan yang terpenuhi dan lainnya. 

Adapun rahmat khusus, yaitu rahmat yang dapat diraih dengan ketakwaan karena rahmat ini akan berlanjut hingga di akhirat. Oleh karena itu, di penghujung hari kiamat, masa dimana kerusakan terjadi di dunia, tidak ada rahmat, tidak ada yang beribadah kepada Allah, dan yang ada hanyalah seburuk-buruknya manusia.

Baca Juga: 3 Keutamaan Membaca Asmaul Husna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp