Alfatihah.com – Thalhah bin Ubaidillah adalah salah satu sahabat Rasulullah Saw yang amat istimewa. Dedikasinya dalam memeluk dan menegakkan agama Islam telah mengantarkannya pada derajat yang tinggi dan mulia. Aksi heroiknya dalam membela Rasulullah Saw pada kancah perang Uhud telah membuktikan seberapa kuat kadar keimanan yang ada dalam hatinya. Tidak heran jika Thalhah mendapat kemuliaan dengan janji surga dari Allah Swt melalui lisan Rasull-Nya.
Melansir dari laman Surau.Co, Thalhah merupakan putra dari Ubaidillah bin Usman bin Kaab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah Al-Quraisy. Nasab Thalhah bin Ubaidillah bertemu dengan Rasulullah Saw pada Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay.
Ayah Thalhah merupakan seorang Quraisy yang wafat sebelum Rasulullah mendakwahkan syariat Islam. Sedangkan ibunya bernama Sha’bah binti Al-Hadhrami yang merupakan saudari perempuan dari Al-Ala’ bin Al-Hadhrami, seorang sahabat yang nantinya masuk Islam. Thalhah sendiri menikah dengan Ummu Kultsum binti Abu Bakar yang merupakan saudari Aisyah (Istri Rasulullah Saw) , ia juga menikah dengan Hamnah binti Jahsy saudari Zainab binti Jahsy (Istri Rasulullah Saw). Selain itu Thalhah menikah dengan Rafa’ah binti Abu Sufyan yang merupakan saudari dari Ummul Mukminin Habibah dan yang terakhir Thalhah juga menikahi Qaribah binti Abu Umayyah yang merupakan saudari Ummul Mukminin Ummu Salamah. Oleh sebab itulah, Thalhah merupakan ipar dari Rasulullah Saw melalui 4 istrinya.
Dilansir dari laman Surau.co, Thalhah bin Ubaidillah memiliki sejumlah julukan yang disematkan Rasulullah kepadanya. Julukan tersebut mulai dari Thalhah Al-Khair (Thalhah yang baik), Thalhah Al-Jaud (Thalhah yang Pemurah), dan Thalhah Al-Fayyadh (Thalhah yang Dermawan). Meski demikian ada satu lagi julukan yang disematkan karena pengorbanannya dalam perang Uhud yaitu Asy Syahid Hayy (Syahid yang Hidup). Julukan Syahid yang Hidup sendiri disematkan pada Thalhah karena ia melindungi Rasulullah sedemikian rupa hingga ia terluka begitu parah. Saking parahnya luka yang Thalhah derita, sampai-sampai muslimin mengira bahwa Thalhah telah Syahid
Berkaitan dengan kisah pada perang uhud ini terjadi saat barisan kaum muslimin kocar-kacir dan hanya tersisa 12 muslimin di sekitar Rasulullah Saw. Thalhah sendiri merupakan satu-satunya muhajirin dalam rombongan yang melindungi Rasulullah Saw.
Dilansir dari laman Surau.co, Rasulullah Saw saat itu hendak naik ke atas bukit namun dihadang oleh pasukan kafir Quraisy. Melihat hal tersebut Rasulullah Saw pun bersabda, “Siapa yang berani melawan mereka, maka dia menjadi temanku kelak di Surga.”
Mendengar hal tersebut, Thalhah bin Ubaidillah tidak menyia-nyiakan kesempatan dan lekas berkata “Saya, Ya Rasulullah!” Namun Rasulullah pun bersabda, “Tidak! Jangan engkau! Engkau tetap di tempatmu!”
Kemudian sahabat Anshar mengajukan dirinya untuk menghadapi kafir Quraisy hingga dirinya syahid. Rasulullah pun mengulang pertanyaannya, dan setiap pengulangan tersebut Thalhah selalu mengajukan dirinya, namun Rasulullah tetap menolak tawaran Thalhah dan mempersilahkan sahabat Anshar yang maju melawan kafir Quraisy tersebut. Kejadian ini berulang hingga 11 sahabat Anshar gugur sebagai syuhada.
Ketika tinggal Thalhah yang tersisa Rasulullah Saw kemudian bersabda “ Sekarang Engkau! Hai Thalhah!” Mendengar hal tersebut Thalhah pun maju menghalau musuh yang menyerang Rasulullah Saw sekuat tenaga. Berdasarkan informasi yang ada pada laman Surau.co, musuh dari kaum kafir Quraisy sebelumnya telah melukai Rasulullah Saw di bagian bibir dan kening serta berhasil menanggalkan gigi taring Rasulullah Saw.
Melihat junjungannya berada dalam bahaya, Thalhah bin Ubaidillah menaikkan Rasulullah Saw di bukit dan menyandarkannya di tebing. Tak lama setelah melakukan hal tersebut ia segera menghampiri musuh-musuh kaum muslimin dan menyerangnya dengan sekuat tenaga agar musuh-musuh tersebut menjauh dari Rasulullah Saw.
Ketika Thalhah sedang sibuk melawan kaum kafir Quraisy, Abu Bakar datang bersama dengan Abu Ubaidah bin Jarrah untuk membantu, maka Rasulullah Saw pun bersabda, “Tinggalkan aku! Bantulah Thalhah kawan kalian!” Mendengar sabda Rasulullah Saw, Abu Bakar dan Abu Ubaidah pun segera menuju tempat Thalhah bin Ubaidillah, namun alangkah terkejutnya mereka ketika mendapati Thalhah dalam keadaan penuh luka dan dilumuri banyak darah.
Melansir dari laman Surau.co, luka yang ada pada tubuh Thalhah saat itu mencapai 79 yang terdiri dari tebasan pedang, tusukan lembing hingga lemparan tanah. Tak hanya itu, pergelangan tangan Thalhah sampai putus sebelah dan ia sendiri berbaring dalam keadaan pingsan. Rasulullah Saw pun bersabda “Siapa yang ingin melihat orang berjalan di muka bumi setelah kematiannya, maka lihatlah Thalhah bin Ubaidillah!”
Itu dia sekilas kisah tentang sahabat mulia yang menjadi perisai Rasulullah Saw dalam perang uhud, seorang pemuda yang berani mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk menyelamatkan junjungannya. Semoga Allah Swt selalu meridhoi Thalhah bin Ubaidillah di akhirat kelak.
Baca Juga : Kisah Singkat Mahmoud Darwish: Penyair Palestina yang Tulisannya Menggetarkan Israel