Alfatihah.com – Bekerja menjadi salah satu amal yang memiliki nilai ibadah bagi para umat muslim. Bagi para pejuang nafkah yang memiliki kewajiban mencari naflkah, Allah SWT akan memberikan pahala orang bekerja di bulan ramadhan yang berlipat ganda kepada mereka. Kewajiban mencari nafkah menjadikan para umat muslim bersemangat dalam kerja dan berambisi untuk memiliki etos kerja yang tinggi. Rasulullah SAW pernah bersabda :
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
Artinya: “Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Dawud as memakan makanan dari hasil usahanya sendiri.” (HR Al-Bukhari) .
Bagi para pencari nafkah, bekerja tidak hanya sekedar bekerja. Mereka mengutamakan hasil yang terbaik dan etos kerja yang tinggi. Namun, ketika memasuki bulan ramadhan banyak sekali umat yang kadang masih beranggapan bahwa kehadiran bulan suci ini membebani para pejuang nafkah dikarenakan mereka harus bekerja dalam keadaan perut kosong dan tenggorokan yang terasa kering. Mereka beranggapan karena hal tersebut menyebabkan turunnya etos kerja mereka sehingga kehadiran tersebut dijadikan alasan sebagai bertambahnya beban.
Padahal, tanpa disadari bulan suci ramadhan merupakan salah satu bulan yang harusnya membuat seluruh umat muslim untuk giat bekerja, karena di bulan ini lelah yang dihasilkan dari bekerja akan menjadi pahala dan memiliki ganjaran lebih-lebih dari bulan sebelumnya. Jadi, seharusnya seluruh umat muslim tidak menganggap bekerja ketika bulan ramadhan akan menjadi beban, namun sebagai tambahan semangat karena tidak hanya mendapatkan hasil dari bekerja namun juga mendapatkan ganjaran dan pahala orang bekerja di bulan ramadhan yang berlimpah.
Rasulullah SAW pernah menyampaikan beberapa pahala orang bekerja di bulan ramadhan, diantaranya adalah :
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa salah satu ibadah yang utama ketika berada di bulan ramadhan adalah ibadah bersedekah. Bagi para pekerja yang bekerja dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau bisa disebut sebagai tulang punggung keluarga, maka akan memperoleh pahala orang bekerja di bulan ramadhan yang bernilai sedekah.
عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيَكْرِبَ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَمَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَادِمِهِ فَهُوَ صَدَقَةٌ
Artinya, “Dari Miqdam bin Ma’diyakrib az-Zubaidi, dari Rasulullah saw, beliau bersabda, ‘Usaha terbaik seorang laki-laki adalah usaha dari hasil tangannya sendiri. Dan apa-apa yang diinfakkan oleh seorang laki-laki kepada diri, istri, anak dan pembantunya adalah sedekah.” (Ibnu Majah).
Pahala bekerja ketika berpuasa selain memiliki nilai sedekah, pahala orang bekerja di bulan ramadhan menjadi salah satu penghapus dosa yang paling ampuh. Rasulullah SAW pernah menyebutkan bahwa usaha yang dikeluarkan untuk mencari nafkah bisa menjadi salah satu hal penebus dosa yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lainnya. Terdapat satu hadis yang meriwayatkan :
ذُنُوْبٌ لَا يُكَفِّرُهَا إِلَّا الْهَمُّ بِطَلَبِ المَعِيْشَةِ
Artinya, “Dari Rasulullah saw, beliau bersabda, ‘Dari sekian dosa terdapat jenis dosa yang tidak dapat ditebus kecuali dengan kesusahan (perjuangan) dalam mencari penghidupan (keluarga).’” (HR at-Thabarani, Abu Nu’aim, dan al-Khatib).
Masuk surga adalah impian bagi seluruh muslim. Surga menjadi tempat terbaik yang keindahan dan kenikmatannya tidak bisa dibayangkan oleh siapapun sehingga menyebabkan umat muslim mempunyai impian yaitu meraih surganya Allah. Salah satu amalan yang bisa membawa kita menuju ke surganya Allah yaitu seorang hamba yang bekerja, hal tersebut menjadi salah satu pahala orang bekerja di bulan ramadhan dengan tujuan utama adalah untuk menafkahi keluarganya.
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ فَأَنْفَقَ عَلَيْهِنَ وَ أَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ حَتَّى يُغْنِيَهُنَّ اللهُ عَنْهُ أَوْجَبَ اللهُ لَهُ الجَنَّةَ أَلْبَتَّةَ أَلْبَتَّةَ إِلَّا أَنْ يَعْمَلَ عَمَلًا لَا يُغْفَرُ لَهُ
Artinya, “Siapa saja yang memiliki tiga putri, lalu memenuhi nafkah mereka dan memperlakukan mereka dengan baik sehingga Allah menjadikan mereka mandiri terhadap ayahnya, niscaya Allah jadikan surga untuknya. Sudah pasti. Kecuali ia mengamalkan jenis dosa yang tidak dapat diampuni (seperti syirik).” (HR Al-Kharaithi).
Bagi siapa saja yang bekerja rutin saat bulan ramadhan dan kerjanya terhitung berat maka sebaiknya memaksimalkan untuk mengisi nutrisi dalam sahur agar mempunyai stamina yang lebih ketika siang hari dan tidak mengganggu aktivitas ketika bekerja. Dengan konsumsi makanan cukup dan waktu sahur diakhirkan, insyaallah akan membuat kita lebih prima di siang hari.
Itulah beberapa pahala orang bekerja di bulan ramadhan, sehingga akan meningkatkan semangatmu ketika bekerja di bulan ramadhan dan tidak ada kata malas-malasan lagi. Semangat mengejar pahala dibulan yang suci ini.
Baca Juga : Ramadan Bulan Istimewa, Apa Saja Keistimewaan Ramadan? Ini Dia Penjelasannya!