Alfatihah.com – Ciri-ciri pemuda ideal menurut Imam Syafi’i menjadi sebuah pengetahuan yang wajib dimiliki oleh generasi masa kini. Pengetahuan terkait pemuda ideal ini penting lantaran generasi Milenial dan generasi Z cenderung tidak memiliki sosok teladan yang memadai. Terlebih lagi di era sekarang, dimana banyak anak muda yang justru berkiblat pada selebritas yang berasal dari barat alih-alih menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola sekaligus suri tauladannya.
Melansir dari laman Muhammadiyah, generasi Milenial dan generasi Z sering dianggap sebagai generasi yang kurang tangguh apabila disandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Fakta ini dikuatkan dengan munculnya sebuah studi yang menunjukkan bahwa generasi Milenial dan generasi Z cenderung memiliki kondisi mental yang buruk daripada generasi yang telah lahir sebelumnya.
Meski demikian, sebagai generasi milenial dan generasi z, kita tidak perlu berkecil hati karena Imam Syafi’i telah memaparkan ciri-ciri pemuda ideal yang bisa dijadikan pedoman untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Melansir dari laman Muhammadiyah, ciri pemuda ideal yang ditekankan oleh Imam Syafi’i adalah mereka yang memiliki 2 aspek penting berupa ilmu agama dan ketakwaan. Pernyataan beliau ini terangkum dalam syair Diwal Imam Asy Syafi’I hal. 33-34, Maktabah Ibnu Sina
وَذَاتُ الْفَتَى ـ واللَّهِ ـ بالْعِلْمِ وَالتُّقَىإذَا لمَ يكُونا لا اعْتِبَارَ لِذَاتِهِ
Artinya: Eksistensi seorang pemuda –demi Allah- adalah dengan ilmu dan ketaqwaan. Jika keduanya tidak ada padanya, maka tidak ada jati diri padanya.
Berdasarkan syair tersebut, dapat diketahui bahwa pemuda ideal menurut Imam Syafi’i ialah pemuda yang memiliki ilmu agama dan ketakwaan yang bersemayam kuat di hati dan pemahamannya.
Ilmu agama sendiri menjadi sesuatu yang amat penting dan wajib untuk dikuasai oleh generasi muda, pemahaman terhadap ilmu agama menjadi kunci untuk memahami hukum-hukum yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Salah satu alasan yang menjadikan ilmu agama penting ialah tercantumnya seperangkat aturan, hukum, tata cara ibadah, hingga prinsip-prinsip moral keislaman yang ada di dalamnya.
Tanpa ilmu agama yang memadai, seseorang cenderung melakukan ibadah tanpa dasar dan pemahaman yang benar, sehingga bisa saja ia berakhir pada sebuah kesalahan dalam melakukan sebuah ibadah. Untuk menghindari kesalahan dalam praktik keagamaan apalagi yang berkaitan dengan ibadah, generasi muda dituntut memiliki kapasitas ilmu agama dan pemahaman yang memadai agar bisa disebut sebagai pemuda sejati.
Selain ilmu agama, aspek selanjutnya yang harus dimiliki oleh pemuda muslim ialah ketaqwaan terhadap Allah SWT. Melansir dari laman NU Online, kata taqwa secara bahasa berarti sedikit bicara. Sedangkan menurut istilah kata taqwa berarti melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.
Ketaqwaan menjadi sifat kedua yang ditekankan sebagai ciri pemuda ideal menurut Imam Syafi’i. Ketaqwaan sendiri merujuk pada kepatuhan dan kesadaran terhadap semua aspek yang diperintahkan oleh Allah SWT. Tingkat ketaqwaan seorang hamba akan mempengaruhi sikaap, sifat, hingga cara hamba tersebut dalam mengambil keputusan.
Hal ini bisa dilihat dalam sebuah analogi, saat seorang hamba merasa tuhannya selalu mengawasi dirinya selama 24 jam, ia tidak akan berani melanggar perintahnya barang satu detik saja. Berbeda dengan hamba yang tingkat ketaqwaannya rendah, ia cenderung santai-santai saja melakukan beragam maksiat karena merasa dirinya tidak diawsi dan tidak akan pernah dimintai pertanggungjawaban.
Ciri pemuda ideal menurut Imam Syafi’i diatas tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ilmu agama dan tingkat ketaqwaan ialah unsur mutlak yang harus ada pada diri seseorang dalam waktu yang sama, terlebih jika ingin memenuhi definisi pemuda ideal dari Imam Syafi’i.
Seorang pemuda yang hanya memiliki ilmu agama saja, tanpa diimbangi ketakwaan bisa berbuat semaunya karena ia tidak memiliki rasa patuh kepada Allah SWT. Adapun pemuda yang hanya bermodalkan ketaqwaan tanpa dibarengi ilmu agama yang memadai bisa melakukan kesalahan dalam beragama, terlebih lagi saat melakukan ibadah.
Itu dia ciri pemuda ideal menurut Imam Syafi’i yang meliputi ilmu agama dan ketaqwaan. lmu agama dan ketaqwaan sendiri menjadi 2 aspek yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain untuk dijadikan teladan.
Baca Juga : 5 Keteladanan Umar bin Khatab yang Harus Kamu Contoh