Alfatihah.com – Ada 9 sebab lapangnya hati yang bisa kamu jadikan pengetahuan untuk membersihkan hati. Sejumlah sebab atau alasan ini tentu bisa kamu upayakan agar hati lebih jernih dan amalan yang dijalankan lebih maksimal. Lalu, apa saja 9 sebab lapangnya hati yang bisa mmebantu amalan harian lebih maksimal? Simak ulasannya berikut ini!
Sebab lapangnya hati yang pertama adalah tauhid dan ikhlas menjalankan agama. Sebab ini menjadi pembuka dari maksimalnya amal dan kehusyukan diri dalam menjalankan perintah-perintah Allah.
Dalam sebuah ayat di surat Adz Dzariyat ayat 56 Allah menjelaskan tentang tujuan dari penciptaan jin dan manusia, yaitu untuk beribadah pada Allah. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku.” (Q.S. Adz Dzariyat: 56)
Ketauhidan menjadi penting untuk menjalankan ibadah yang maksimal, sebab kelapangan hati dan kejernihan pikiran sudah dimiliki. Tak heran jika orang-orang yang telah mencapai level keimanan yang tinggi biasnaya telah jelas pemahaman tauhid dan bukti keikhlasannya dalam menjalankan perintahNYA.
Sebab lapangnya hati yang kedua adalah cahaya iman. Cahaya iman memang hanya bisa diberikan oleh Allah saja dna tidak bisa manusia atau sesamanya memberikannya kecuali Allah meridainya.
Dalam sebuah ayat dalam Alquran, yaitu surat Az Zumar ayat 22 Allah menjelaskan bahwa hanya Allahlah yang bisa memberikan cahaya iman pada seorang hamba. “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu ia mendpaat cahaya dari Tuhannya (sama dengan ornag yang membatu haitnya?)” (Q.S. Az Zumar: 22)
Ayat tersebut memberi penjelasan bahwa apabila seseorang yang ada dalam cahaya iman akan membuat hatinya lapang dan menjadi sumber kebahagiaan dalam hatinya. Namun, jika cahaya iman itu hilang, maka haitnya akan sempit, sesak, sedih, dan gelisah. Menurut Zaadul Ma’ad, 2:28 level kelapangan hati seseorang bergantung dari seberapa terang cahaya iman itu bersinar di hatinya.
Sebab lapangnya hati berikutnya adalah ilmu agama. Ilmu agam meman menjadi pondasi bagi kelapangan hati seseorang yang beriman. Setiap kali ilmu agama dari seseorang bertambah, maka bertambahpula kelapangan hatinya. Kehidupannya pun akan membaik, sebab keyakinannya pada Allah semakin maksimal.
Ilmu agama akan memuliakan dan meninggikan derajat seseorang, seba dengan ilmulah seseorang bisa mencapi tempat atau posisi yang tidka terpikirkan sebelumnya serta menjadi peluang membuka pintu kebaikan lainnya.
Allah telah menjelaskannya dengan jelas dalam Alquran surat Al Mujadilah ayat 11 yang artinya
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. Al Mujadilah: 11)
Sebab lapangnya hati berikutnya adalah kembali dan rida pada Allah. Kelapangan hati seseorang juga menjadi akibat dari perasan rida atas ketentuan Allah.
Ibnul Qayyim rahimahullah pernah menyampaikan bahwa “Tidak ada sesuatu appaun yang dapat melapangkan hari melebihi kesadaran untuk selalu taat keppada Allah, menerima perintah dan lawangan Allah dna bernikmat-nikmat dengan ibadah. Hingga ada yang sampai mengatakan “Jika aku di surga merasakan keadaan seperti itu, itu artinya aku berasa dalam hidup yang baik.”” (Zaadul Ma’ad, 2: 29)
Merutinkan zikir menjadi sebab lapangnya hati berikutnya yang bisa kamu usahakan untuk memaksimalkan ibadah, karena hati telah bersih dan pikiran telah lurus. Zikir menjadi sebab mengapa hati lapang dan pikiran tenang sehingga ibadah bisa fokus dan maksimal.
Allah telah berfirman dalan Alquran surat Ar Ra’d ayat 28 yang menjelaskan tentang orang-orang yang beriman akan merasa tenang hatinya karena sering mengingat Allah. “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dnegan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar Ra’d: 28)
Ihsan dalam berbuat baik pada sesama menjadi kunci bahwa hatimu telah bersih dan lapang dari penilaian manusia. Seringkali niat untuk berbuat baik menjadi keruh, karena masih ada perasaan mengharap penilaian manusia.
Allah juga telah memerintahkan manusia untuk mengerjakan hal-hal baik, karena sejatinya Dia menyukai orang-orang yang berbuat baik. “Berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuta baik.” (Q.S. Al Baqarah: 195)
Sebab lapangnya hati yang terakhir adalah menjalankan sunah Nabi. Banyak sunah Nabi yang memiliki dampak baik untuk hatimu dan kualitas ibadahmu. Tak hanya karena sunah-sunah Nabi yang bisa menjadi sumber kelapangan hati, tetapi juga langkah yang tepat untuk mengikuti manusia terbaik di muka bumi.
Dalam Alquran surat As Syarh ayat 1 Allah pun menjelaskan tentang kondisi hati Nabi yang telah lapang karena rida dariNYA. “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” (Q.S. As Syarh: 1) Maksud ayat tersebut adalah bahwa Allah telah memberikan kelapangan hati pada Nabi Muhammad berupa terkumpulnya sifat baik dan akhlak yang mulia.
Oleh karena itulah, mengikuti sunah Nabi bisa menjadi kunci kelapangan hati sebab kamu telah mengikuti manusia yang telah dilapangkan dadanya oleh Allah dengan sifat-sifat mulia yang diberikan padanya. Itu dia ulasna mengenai 7 sebab lapangnya hati yang bisa kamu terpakan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa untuk terus memperbaiki diri dan amal untuk meriah level iman yang lebih tinggi. Semoga bermanfata. Barakallahufikum.
Baca Juga : 6 Manfaat Istighfar 100 Kali Sehari, Ternyata Bisa Membuat Hati Lebih Tenang