Alfatihah.com – Sebagai umat Muslim, tentunya kita juga adalah umat Rasulullah SAW. Ada tujuh anak Nabi Muhammad SAW yang penting untuk diketahui dan dipahami refleksi dari kisah hidup masing-masing dari mereka.
Dilihat dari Nabi Muhammad SAW yang merupakan orang termulia dan terpenting bagi umat Islam, beliau adalah panutan bagi seluruh umatnya. Hal-hal yang terkait dengan Beliau Nabi SAW adalah penting untuk dipelajari, karena Beliau merupakan sosok pemimpin agama Islam, seorang ayah bagi keluarganya, dan lain sebagainya.
Setiap perbuatan yang dilakukannya, bisa dijadikan contoh untuk teladan kehidupan sehari-hari. Orang-orang yang di sekitarnya pun penting untuk dipelajari, seperti sahabat, istri-istri, bahkan anak-anaknya.
Kali ini akan membahas mengenai tujuh anak Nabi Muhammad SAW, yaitu terdiri dari empat putri dan tiga putra. Ketujuh anak ini lahir dari pasangan Nabi Muhammad SAW dengan Sayyidina Khadijah binti Khuwailid ra serta Mariah Al Qibthiyah.
1. Al-Qasim
Anak Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah binti Khuwailid yang pertama adalah Al-Qasim. Nama lengkap anak pertama Beliau Nabi SAW adalah Al-Qasim bin Muhammad.
Nama Al-Qasim ini juga biasa untuk ber-kunyah (kuniyah) masyarakat di sekitar Nabi SAW kala itu. Dengan kejadian tersebut, Nabi Muhammad SAW disebut sebagai “Abul Qasim” yang artinya adalah ayah dari Al-Qasim.
Perlu diketahui, bahwa Al-Qasim (anak pertama Nabi SAW) lahir sebelum Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk menjadi Rasulullah. Namun ternyata umur Al-Qasim tak cukup lama, ia meninggal ketika masih kecil sebelum usianya memasuki dua tahun.
Al-Qasim merupakan anak pertama dari Rasulullah SAW, kehilangannya merupakan suatu hal yang sangat berat untuk dihadapi, begitu juga dengan Khadijah. Walaupun Al-Qasim hidupnya sangat singkat, namun kehadirannya tetap membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi keluarga Rasulullah SAW.
Al-Qasim juga masih sangat dikenal hingga sekarang sebagai putra pertama Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah binti Khuwalid. Tentunya, dengan kehilangan Al-Qasim ini bisa dijadikan hikmah untuk bersabar dan ikhlas bagi seluruh umat.
2. Zainab
Zainab adalah anak Nabi Muhammad SAW bersama Khadijah ra. yang kedua. Zainab juga merupakan anak tertua perempuan yang biasa membimbing adik-adiknya.
Zainab juga sama dengan Al-Qasim yang lahir sebelum Nabi SAW diangkat menjadi Rasulullah. Anak kedua dari Nabi Muhammad SAW ini tumbuh dan berkembang penuh dengan kasih sayang, Zainab merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Setelah dewasa, Zainab menikahi sepupunya yang belum memasuki Islam yaitu Abul ‘Ash bin Al-Rabi. Kala itu, walaupun suaminya masih berpegang dengan kekafirannya, namun Zainab tetap teguh memeluk Agama Islam untuk mendukung perjuangan ayahnya, Nabi Muhammad SAW.
Keduanya berpisah setelah Perang Badar, dimana pada saat itu Mekkah masih dibawah kekuasan kaum kafir. Namun, keduanya bertemu dan bersatu kembali setelah Abul ‘Ash telah memasuki Islam.
Tidak lama setelah itu, Zainab meninggal dunia pada usia 30 tahun di tahun 8 Hijriyah, ia meninggalkan putri kecilnya yang bernama Umamah. Kisah Zainab bisa dijadikan hikmah dan panutan karena keteguhannya dalam memeluk Islam sangatlah kuat.
3. Ruqayyah
Anak selanjutnya adalah Ruqayyah yang juga termasuk dari anak Nabi Muhammad SAW dan lahir dari Khadijah ra. Setelah dewasa, Ruqayyah awalnya akan dinikahkan oleh Utbah bin Abu Lahab, namun setelahnya mereka batal untuk menikah.
Hal itu dikarenakan ketika Nabi SAW diutus sebagai Rasulullah, lalu ayah dari Utbah yakni Abu Lahab menunjukkan permusuhan besar terhadap Rasulullah SAW. Oleh karenanya, Ruqayyah batal dengan Utbah.
Namun tak hanya sampai disitu, Ruqayyah lalu menikah dengan sahabat ayahnya yaitu Utsman bin Affan. Ruqayyah menemani Utsman hijrah ke Habasyah, ini merupakan masuk ke dalam bagian kelompok Muslim yang awal mengungsi untuk menghindari penganiayaan di Mekah.
Ruqayyah melahirkan anaknya di Habasyah, putranya bernama Abdullah. Setelah hijrah ke Habasyah, mereka kembali ke Mekah dan tidak lama setelah itu hijrah menuju ke Madinah.
Tak lama dari hijrah ke Madinah, sang anak (Abdullah) wafat di usia enam tahun. Kemudian, menyusul Ruqayyah yang jatuh sakit hingga akhirnya menyusul Abdullah sang anak. Pada saat Ruqayyah wafat, kondisi Perang Badar akan segera berlangsung.
4. Ummu Kultsum
Ummu Kultsum adalah salah satu anak Nabi Muhammad SAW yang keempat. Ibunya adalah Sayyidina Khadijah binti Khuwailid ra., Ummu Kultsum merupakan anak perempuan ketiga setelah Ruqayyah.
Ia lahir sebelum Hijriyah pada tahun ke 19. Setelah beranjak dewasa, Ummu Kultsum sama dengan kakaknya yaitu ingin dijodohkan dengan anak Abu Lahab yaitu Utaibah (adik dari Utbah).
Namun, pernikahan mereka gagal juga dikarenakan Abu Lahab sangat membenci Nabi Muhammad SAW. Pada akhirnya, Ummu Kultsum menikah dengan Ustman bin Affan setelah sepeninggal kakaknya, Ruqayyah.
Utsman bin Affan dijuluki dengan “dzunurain” (pemilik dua cahaya), dikarenakan Beliau menikahi dua putri Nabi SAW. Walaupun pernikahan keduanya tidak dikaruniai seorang anak, namun mereka tetap mendukung satu sama lain dan berjuang menghadapi berbagai kesulitan.
Ummu Kultsum wafat pada tahun ke-9 Hijriyah di bulan Syaban. Kisah Ummu Kultsum ini bisa dijadikan hikmah dan tauladan karena keikhlasan tidak dikaruniai anak dan kesetiaan dalam menemani sang suami (Utsman bin Affan).
5. Fatimah Az-Zahra
Fatimah Az-Zahra atau Fatimah merupakan anak Nabi Muhammad SAW dan Khadijah ra. yang kelima. Fatimah dikenal yang paling mirip wajah dan sifatnya dengan ayahnya yaitu Rasulullah SAW.
Fatimah lahir pada tahun ke-18 sebelum Hijriyah. Anak dari pasangan Nabi SAW dan Khadijah ra. ini juga yang merawat Rasulullah SAW di saat-saat sulit.
Setelah beranjak dewasa, Fatimah menikah dengan sepupu sekaligus sahabat Nabi SAW yaitu Ali bin Abi Thalib. Pernikahan mereka dikaruniai empat anak, yaitu Hasan, Husain, Zainab, dan Ummu Kultsum.
Fatimah merupakan simbol dari kesucian, ketabahan, sekaligus kebijaksanaan. Fatimah juga merupakan anak Nabi Muhammad SAW yang paling Beliau cintai dan menjadi wanita yang terbaik, seperti sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
أفضل نساء أهل الجنة خديجة بنت خويلد، وفاطمة بنت محمد، ومريم بنت عمران، وآسية بنت مُزاحمٍ امرأة فرعون
Artinya: “Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim, istrinya Fir’aun.” (HR. Ahmad)
Fatimah menyaksikan wafatnya Rasulullah SAW., dan tak lama kemudian Fatimah pun ikut menyusul ayahnya. Ia wafat pada tahun 11 Hijriyah di bulan Ramadhan dan disemayamkan di Baqi’.
6. Abdullah
Abdullah merupakan anak Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah ra. Ia merupakan keturunan anak terakhir dari Sayyidina Khadijah. Ia lahir ketika Nabi SAW telah diutus menjadi Rasul.
Abdullah dijuluki sebagai “At-Thayyib” yang berarti baik, dan “At-Tahir” yang artinya suci. Dijuluki demikian, karena Abdullah lahir setelah zaman kenabian. Namun, sama dengan kakak laki-lakinya Al-Qasim, Abdullah pun wafat di usia yang masih belia.
7. Ibrahim
Anak Nabi Muhammad SAW yang terakhir adalah Ibrahim, yang merupakan satu-satunya anak yang bukan dari keturunan Khadijah ra. melainkan Mariah al-Qibthiyah. Ibrahim lahir pada tahun ke-8 Hijriyah dan hidupnya juga tak cukup lama.
Ibrahim meninggal di umur 16 atau 18 bulan. Rasulullah SAW sangat terpukul dengan wafatnya anak terakhirnya tersebut, hingga Beliau Rasulullah SAW bersabda:
إن العين تدمع، والقلب يحزن، ولا نقول إلا ما يُرْضِى ربنا، وإنا بفراقك يا إبراهيم لمحزونون
Artinya: “Sesungguhnya mata ini meneteskan air mata, dan hati bersedih, namun kami tidak mengatakan, kecuali yang diridhai oleh Rabb kami. Sesungguhnya kami dengan perpisahanmu sangatlah bersedih, wahai Ibrahim.” (HR. Bukhari)
Itulah 7 anak Nabi Muhammad SAW yang penting diketahui oleh umat Muslim. Setiap dari mereka memiliki kisahnya masing-masing yang penuh akan hikmah dan dapat dijadikan tauladan.
Baca Juga: 11 Cara Mendidik Anak Ala Rasulullah SAW yang Perlu Anda Ketahui