4 Poin Penting Memuliakan Tamu Dalam Ajaran Islam

Alfatihah.com – Memuliakan tamu merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan dalam Islam. Dengan memuliakan tamu, berarti seseorang memiliki bukti keimanan kepada Allah SWT dan juga hari akhir.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW. dalam haditsnya yang disanadkan oleh Abu Hurairah RA. berikut ini.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari No. 6018 dan Muslim No. 45)

Hadits ini menjelaskan bahwa bagaimana keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhir dilihat bagaimana sikapnya. Bukti seseorang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah dengan berkata yang baik atau diam, memuliakan tamu, dan memuliakan tetangga.

Memuliakan tamu merupakan poin terpenting yang harus digarisbawahi. Kedatangan tamu merupakan suatu berkah tersendiri bagi seorang muslim. Menerima tamu pun haruslah dengan cara yang baik agar keberkahan dan pahala bisa diraih.

4 Poin Penting Memuliakan Tamu

  1. Menerima Tamu dengan Baik

Tamu merupakan seseorang yang datang ke kediaman kita, baik diundang maupun tidak. Rasulullah SAW. merupakan contoh teladan bagi kita yang ingin menerima tamu dengan baik. Hal ini tertuang pada hadits Rasulullah SAW. yang disanadkan oleh Abu Suraih Al-Ka’bi.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتُهُ يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ وَالضِّيَافَةُ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ فَمَا بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ وَلَا يَحِلُّ لَهُ أَنْ يَثْوِيَ عِنْدَهُ حَتَّى يُحْرِجَهُ

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga (ahli bait) mengeluarkannya.” (HR. Bukhari No. 5670)

  1. Menyambut Tamu dengan Baik

Saat ada ketukan pintu dan ada ucapan salam, berarti ada seseorang yang datang bertamu. Hendaknya tuan rumah menyambut dengan hangat dan memberikan senyuman juga. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. semasa hidupnya.

Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz’i berkata:

مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ تَبَسُّمًا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Tirmidzi No. 3574)

  1. Menjamu Tamu dengan Baik

“Seorang kafir datang bertamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka beliau memerintahkan untuk kambing mendatangkan seekor kambing untuk diperah, orang kafir itu lalu memimun perahan susunya. Lalu diperahkan dari kambing yang lain, dan ia meminumnya. Lalu diperahkan dari kambing lain lain, dan ia meminumnya lagi, hingga menghabiskan susu dari tujuh kambing. Keesoakan harinya orangitu masuk Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh agar kambing beliau diperah. Diapun minum air susunya, kemudian beliau memerahkannya lagi namun dia tidak sanggup menghabisinya. Sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang mukmin minum dengan satu usus sedangkan orang kafir minum dengan tujuh usus.” (HR. Malik 1443)

  1. Mengiringi Tamu saat Pulang

Apabila hajat tamu sudah selesai, hendaknya antarkan tamu hingga pulang dan tak terlihat lagi oleh mata. Ucapkan pula perkataan yang baik dan menyejukkan hati untuk perpisahan. Jangan lupa untuk melemparkan senyuman.

Alkisah, Abu Ubaid Qasim bin Salam pernah mengunjungi Imam Ahmad bin Hambal. Abu Ubaid Qasim bin Salam berkata, “Tatkala aku hendak pergi, dia bangun bersamaku. Aku pun berkata (karena malu atas penghormatannya itu): “Jangan kau lakukan ini, wahai Abu Abdillah!”

4 poin di atas merupakan poin penting dalam ajaran Islam saat bertamu. Janganlah kita membeda-bedakan tamu yang datang berkunjung, baik muslim ataupun tidak. Hendaknya kita tetap memberikan jamuan terbaik agar merasakan kenyamanan saat bertamu. 

Baca Juga : Perhatikan Adab Bertamu Satu Ini Sebelum Berkunjung ke Rumah Orang Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp