Alfatihah.com – Saat ini, banyak sekali kaum muda yang takut untuk menikah dikarenakan banyaknya faktor yang menimbulkan ketakukan dalam membangun rumah tangga. Adanya hal tersebut malah menjadikan banyak anak muda terjerat dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor salah satunya yaitu kurangnya pengawasan orang tua. Lantas, sebagai orang tua, bagaimana tindakan yang bisa diambil dan bagaimana cara agar anak terhindar dari pergaulan bebas? Berikut penjelasannya.
Ada beberapa cara agar anak terhindar dari pergaulan bebas yang bisa diterapkan oleh para orang tua, diantaranya sebagai berikut :
Cara agar anak terhindar dari pergaulan bebas yang pertama yaitu dengan mengajarkan kepada anak untuk menanamkan ketauhidan dalam diri sejak dini. Selain itu, juga perlu bagi para orang tua untuk mengawasi anak dan memberitahu anak terkait balasan Allah SWT atas segala hal yang diperbuat. Disebutkan dalam QS. Lukman Ayat 13 dan 16 :
“Hai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah. Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar,” (QS. Lukman: 13).
“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya),” (QS. Luqman [31]: 16).
Dengan memberitahu anak terkait hal tersebut dan melakukan pengawasan kepada anak maka menjadi salah satu cara mendidik anak. Hal tersebut dilakukan agar anak lebih berhati-hati dalam berbuat dan menghindarkan anak dari segala hal keji termasuk pergaulan bebas.
Cara agar anak terhindar dari pergaulan bebas yang selanjutnya yaitu menerapkan pola asuh kepada anak dengan menunjukkan sikap jujur, bijaksana, dan komunikatif. Dengan menunjukkan sikap jujur, bijaksana, dan komunikatif dalam mendidik anak menjadikan salah satu cara untuk membentuk karakter anak untuk menjadi pribadi yang taat dan menjauhi perbuatan yang buruk. Hal tersebut menjadi salah satu bentuk pola asuh yang pernah diterapkan oleh Nabi Ibrahim kepada putranya Ismail. Seperti yang disebutkan dalam QS. Ash-Shafat Ayat 102 :
“Maka ketika anak itu (Ismail) sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, ‘Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar,” (QS. Ash-Shafat: 102).
Nabi Ibrahim bisa saja memaksa Ismail agar siap untuk dikurbankan. Akan tetapi, Nabi Ibrahim memilih untuk jujur dan menanyakan terlebih dahulu kepada sang putra dan memberikan kesempatan putranya untuk berbicara pendapatnya. Hal tersebut bisa menjadi contoh pola asuh dan cara agar anak terhindar dari pergaulan bebas yang bisa diterapkan oleh para orang tua agar anak lebih komunikatif, jujur, dan transparan juga kepada orang tua. Sehingga ketika menghadapai suatu masalah, anak menjadikan orang tua sebagai tujuan bercerita dan tidak memilih untuk masuk kedalam pergaulan bebas untuk meringankan masalah mereka.
Pergaulan anak sangat mempengaruhi karakter dan perilaku mereka. Meskipun orang tua memiliki pola asuh yang baik, tetapi anak memiliki lingkup pertemanan yang buruk dan rasa penasaran yang tinggi bisa menyebabkan anak terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Dijelaskan oleh Rasulullah SAW :
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
Artinya: “Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, ada kalanya penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan aroma wanginya. Sedangkan pandai besi ada kalanya (percikan apinya) akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Oleh sebab itu, cara agar anak terhindar dari pergaulan bebas yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah mengawasi pergaulan anak dan mengarahkan pergaulan anak. Arahkan anak kepada kegiatan yang positif sehingga anak akan bertemu dengan teman yang positif. Batasi juga penggunaan gadget kepada anak dan pantau apa saja yang anak tonton pada gadget mereka.
Cara agar anak terhindar dari pergaulan bebas yang terakhir yaitu dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Memohon kepada Allah agar diberikan anak yang shaleh dan shalehah. Doa memohon keturunan saleh ini banyak terdapat dalam Al-Qur’an :
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh,” (QS. As-Saffat: 100).
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku,” (QS. Ibrahim: 40).
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74).
Itu dia beberapa cara agar anak terhindar dari pergaulan bebas yang bisa diterapkan oleh para orang tua. Menghindarkan anak dari pergaulan bebas bukan berarti mengekang anak melakukan segala hal, tetapi tetap mengawasi dalam batasan yang wajar sebagai orang tua.
Baca Juga : Menyesal Dunia Akhirat! Ini Dia Balasan Untuk Anak Durhaka Kepada Orang Tua