Inilah 3 Jenis Waktu yang Dimiliki Manusia Menurut Pandangan Islam

Alfatihah.com – Manusia yang hidup di dunia memiliki jenis waktu yang berbeda-beda. Ada 3 jenis waktu yang dimiliki manusia. Jenis waktu tersebut meliputi waktu yang telah lalu (Fi’l Madzi), waktu yang sedang terjadi (Fi’il Mudhari’) dan Waktu yang akan datang (Fi’il Mudhari’ dengan waktu Istiqbal). 

3 Jenis Waktu yang Dimiliki Manusia

  1. Waktu di Masa Lalu

Jenis waktu yang dimiliki manusia yang pertama adalah waktu di masa lalu. Waktu jenis ini merupakan waktu yang sudah dipakai dan tinggal sejarah atau kenangannya saja. Waktu yang sudah berlalu ini juga diistilahkan sebagai takdir, karena sudah dilalui dan sifatnya tetap atau tidak bisa dirubah.

Menurut laman Nu Online, waktu yang sudah lalu ini bisa digambarkan seperti kisah-kisah Raja Majapahit, Demak, hingga Singasari. Kisah tersebut tiga-tiganya telah berlalu dan tidak bisa dirubah latar tempat maupun jalan ceritanya. Orang-orang yang ditakdirkan meninggal pun tidak bisa dihidupkan kembali. Kecuali rangkuman sejarah tersebut telah mengalami manipulasi dari para penguasa yang menuliskannya, maka jalan sejarah bisa berubah sesuai versi yang sebenarnya terjadi. Namun lagi-lagi waktu tersebut tidak bisa diulang lagi.

Dalam menyikapi waktu yang sudah berlalu, seorang muslim dianjurkan menutup masa lalunya rapat-rapat, terlebih jika masa lalu tersebut termasuk hal-hal yang buruk. Seorang muslim juga tidak dibolehkan berlarut-larut dalam penyesalannya. Apabila seseorang memiliki aib, maka wajib baginya untuk menutup rapat-rapat aib yang telah terjadi di masa lalu. Kita juga tidak diperbolehkan mengumbar aib orang lain, mulai dari keluarga, sanak saudara, hingga teman sepergaulan. 

  1. Waktu yang Sedang Terjadi

Jenis waktu yang dimiliki manusia selanjutnya adalah waktu yang sedang terjadi atau yang sedang dijalani hari ini. Waktu yang sedang dijalani pun beragam, mulai dari yang sedang berada dalam kebaikan, berada dalam keburukan, sedang berjalan, sedang duduk,atau bahkan sedang tidur. Jenis waktu satu ini sangatlah istimewa karena bisa dijadikan penentu dari masa depan atau apa yang bisa diraih seorang muslim di waktu selanjutnya.

Waktu yang sedang terjadi juga bisa menentukan sejarah yang akan kita tuliskan dalam hidup kita selanjutnya. Apabila kita sedang melakukan perbuatan baik, maka sejarah yang akan dituliskan tentang kita di masa selanjutnya pun cenderung baik. Adapun jika kita tengah mengerjakan perbuatan buruk, maka sejarah kita di masa selanjutnya pun cenderung buruk sebagai dampak dari apa yang kita kerjakan saat ini. 

  1. Waktu yang Akan Datang. 

Jenis waktu yang dimiliki manusia selanjutnya adalah waktu yang akan datang. Waktu yang akan datang merupakan takdir yang belum kita ketahui. Baik tawa, tangis, sedih, bahagia semuanya masih misteri karena kita belum melewati waktu tersebut. Meski demikian hal yang bisa kita lakukan adalah memperindah masa depan dengan melakukan perbuatan baik di masa kini.

Salah satu cara agar bisa memperindah masa depan adalah merumuskan planning atau perencanaan guna menggapai cita-cita yang diinginkan. Adapun planning tak hanya cukup dituliskan tanpa adanya usaha dan doa untuk merealisasikan cita-cita tersebut. 

Disamping rencana, usaha, dan doa, kita tetap harus menyisakan ruangan dalam hati untuk menerima kegagalan, kita juga harus bertawakal kepada Allah Swt terkait hasil yang diperoleh dari usaha yang kita lakukan.

Itu dia 3 jenis waktu yang dimiliki manusia dalam pandangan Islam, untuk memaksimalkan 3 waktu tersebut seorang muslim harus pandai dalam menyikapi waktu sesuai jenisnya. Seperti misalnya waktu yang sudah berlalu  tidak perlu diratapi dan ditangisi lagi, adapun dengan waktu yang sedang berjalan maka kita harus memaksimalkannya agar waku di masa depan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga : Inilah 4 Jenis Balasan Sesuai Perbuatan, Dikenal dengan Sunnatullah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp