Alfatihah.com – Banyak kepribadian yang seharuanya seorang muslim miliki, diantaranya 10 kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna. Seorang muslim sejatinya adalah seseorang yang memiliki banyak aturan yang menyeluruh dan jika diyakini dengan baik akan menjadikan seseorang luar biasa dari segi fisik maupun batin. Dalam membangun dan menumbuhkan kepribadian yang lebih baik, seorang muslim memiliki banyak panduan untuk menerapkan ilmu pengembangan diri (self development). Saat banyak influencer atau pemengaruh memberikan banyak tips dan trik untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari segi fisik dan batin, jauh sebelum itu seorang muslim sudah memiliki banyak panduan untuk mengembangkan diri. Ada 10 kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna yang harus ada dalam seorang muslim. Apa saja 10 kepribadian tersebut? Ini dia ulasannya!
10 Kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna yang pertama adalah Salimul Aqidah. Salimul Aqidah artinya akidah yang bersih atau lebih detail penjelasannya adalah seorang muslim harus memiliki akidah yang bersih. Kondisi akidah yang bersih inilah yang memperkuat hubungan antara seorang muslim dengan Allah atau Rabbnya. Harapannya dengan bersihnya akidah yang dimiliki menjadikan seorang muslim lebih dekat dengan Allah dan menyerahkan semua urusannya hanya pada Allah dan bukan selainNYA. Seperti dalam Alquran surat Al An’am ayat 162 yang artinya “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta Alam.”
Shaihul Ibadah artinya ibadah yang benar sesuai tuntunan Rasulullah. Shahihul Ibadah menjadi hal mendasar setelah keimanan yang bersih. Dalam beribadah, seorang muslim harus menyandarkannya pada apa-apa yang Rasulullah contohkan sebagaimana anjuran Rasulullah dalam hadis riwayat Bukhari yang artinya “Salatlah kamu sebagaimana aku salat.”
Matinul Khuluq artinya akhlak yang kokoh atau mulia. 10 Kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna satu ini sering disebut dan berusaha diimplementasikan dalam hidup banyak kalangan. Seorang muslim seharusnya memiliki akhlak yang baik dan kokoh. Kebaikan itu adalah ajaran utama dari islam dan sudha seharusnya seorang muslim memakainya sebagai akhlak sehari-hari. Akhlak yang kokoh akan menghndarkan seorang muslim dari sifat-sifat buruk yang bsia merusak akhlaknya, seperti sombong, riya, hasud, iri, dsb.
Qowwiyul Jism artinya tubuh yang kuat. Seorang muslim hendaknya menjaga kekuatan tubuhnya agar dapat menjalankan aktivitas dna ibadha hairan yang menggunakan fisik. 10 Kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna ini jarang dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan seorang muslim. Seringkali seorang muslim hanya bisa memahami bahwa Allah lebih mencintai hambaNYA yang kuat daripada yang lemah, tetapi belum diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itulah Allah menyukai hambaNYA yang kuat daripada yang lemah. Seperti hadis yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa Rasulullah bersabda “Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah…”.
Mutsaqqofful Fikri artinya kecerdasan pikiran atau secara singkat bisa dimaknai sebagai cerdas. Salah satu kepribadian yang ada pada diri seorang muslim adalah cerdas dalam berpikir. Ada banyak hal yang harus dipahami dan diselesaikan ketika menjalani hidup di bumi. Oleh karena itu Allah memerintahkan hambanya untuk menjadi mukmin yang cerdas. Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 39 menjelaskan bahwa “Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” Ayat itu adalah salah satu dalil yang menjelaskan tentang keutamaan akal yang dimiliki manusia untuk berpikir dan memikirkan penciptaan alam semesta.
10 Kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna ini harus terus diasah dengan banyak berlatih berpikir dan merenungi ciptaan Allah. Banyak kelas pemikiran islam yang bisa diikuti untuk melatih berpikir kritis dalam memandang masalah umat.
Mujahadatul Linafsihi artinya melawan hawa nafsu. Sebagai seorang muslim, tidak hanya iman dan fisik saja yang harus kuat, tetapi juga harus kuat menahan hawa nafsu. Oleh karena itulah, seorang mukmin harus mampu menundukkan hawa nafsunya yang menyeretnya ke dalam keburukan. Dalam sebuah hadis riwayat Al Hakim Rasulullah bersabda “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam).” Hadis tersebut menunjukkan bahwa hawa nafsu yang dimiliki seorang muslim yang ditundukkan agar ajaran Islam bisa tertunaikan dengan baik (hawa nafsu harus mengikuti apa yang diajarkan Islam).
Harishun Ala Waqtihi secara singkat artinya waktu. Seorang muslim harusnya pandai menjaga waktu, karena bukti seorang muslim cakap mengerjakan beragam hal dilihat dari bagaimana dia mengatur waktunya. Beberapa kali Allah juga bersumpah dalam beberapa surat tentang waktu, seperti wal fajr, wad dhuha, wal ashr, wal laili, dll. Dalma hadis riwayat Al Hakim, Rasulullah bersabda bahwa “Memanfaatkan lima perkata sebelum datang lima perkata: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum miskin, luangmu sebelum sibuk, dan hidupmu sebelum mati.” Pesan Rasulullah itulah yang menjadi pengingat sekaligus hikmah bahwa seorang muslim harus pandai mengatur waktu dan sifat itu termasuk dalam 10 kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna.
10 Kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna berikutnya adalah Munazhzhamun fi Syu’nunihi. Munazhzhamun fi Syu’unihi artinya teratur dalam suatu perkara. Kepribadian ini menjadi hal yang harus dipegang semua muslim yang bekerja dalam lingkunga profesi tertentu maupun yang mengusahakan jalan rezekinya sendiri (pengusaha) utnuk selalu menjaga profesionalitas dalam menjalankan amanah. Oleh karena itulah, Allah menyukai hambaNYA yang berusngguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.
Hal tersebut juga dikuatkan oleh hadis riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Alah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu mengatakan, “seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu.” Tetapi katakanlah, “ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dnegan apa yang dikehendaki.” Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan.”
Qadirun ‘alal Kasbi artinya mandiri. Seorang muslim harus mencapai titik kemandiriannya. Ketika kondisi mandiri telah tercapai, maka kontribusinya pada agama maupun dakwah bisa lebih maksimal. 10 Kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna satu ini secara tersirat sbeuah hadis riwayat Ibnu Majah dijelaskan “Rasulullah bersabda, “Tidak ada penghasilan yang lebih baik bagi seorang laki-laki daripada bekerja sendiri dengan kedua tangannya.””“ Kondisi mandiri bisa dicapai dengan banyak jalan yang mubah, tetapi harus tetap memperhatikan lingkungan yang sesuai.
10 Kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna yang terakhir adalah Naafi’un Ligharihi. Nafi’un Lighairihi artinya bermanfaat bagi sekitarnya. Sudah tugas seorang mukmin untuk berusaha bermanfaat bagi siapa saja yang ada di sekitarnya.. Hal tesbeut ditegaskan oleh sebuah hadis riwayat Ath Thabrani yang memiliki arti “Sebaik-baik manusia adlaah yang paling bermanfata bagi manusia.” Hadis tersebut sangat terkenal sampai dihafalkan banyak orang sebagai dalil atau landasan berbuat baik dan bermanfata bagi sesama.
Itu dia ulasan dari 10 Kepribadian muslim menurut Hasan Al Banna. Sepuluh karakter tersebut adalah pembeda seorang muslim dengan kaum lainnya yang harus diusahakan oleh kaum muslimin supaya syiar Islam tersebar secara alami, karena pribadi muslim yang telah terbentuk.
Baca Juga: Menjadi Muslim yang Kuat Iman dan Badan Itu Harus!