Saat ini umat Islam sedang dihadapkan oleh banyak hal yang membuat fokus akhirat menjadi kabur dan dunia menjadi orientasi yang terus dikejar. Di tengah digitalisasi kehidupan, berbagai aspek kehidupan bisa diakses dengan mudah dimanapun dan kapanpun. Sebuah kemudahan sekaligus ancaman yang nyata bagi muslim apabila tidak bisa menggunakan dan memaksimalkan media informasi yang ada.
Ironisnya, hal yang tidak diinginkan telah terjadi, yaitu terpengaruhnya dan terwarnainya umat Islam karena telah terlalu banyak mengonsumsi hal-hal yang disuguhkan oleh bangsa barat. Mulai dari fasilitas mengakses informasi hingga hiburan yang ada di dalamnya telah perlahan masuk dan mewarnani cara pandang umat Islam yang mulai kabur karenanya. Apa sajakah hal-hal yang mengaburkan fokus umat Islam untuk memanem pahala dengan ibadah di dunia? Ini dia ulasan mengenal 4F dan 3S yang termasuk dalam konsep Ghazwul Fikr yang bisa mengaburkan fokus umat Islam!
Upaya mengenal 4F dan 3S yang pertama yaitu Sing. Saat ini banyak musik yang berisi lirik yang tak pantas bahkan hanya menjadi pengalihan umat Islam dari fokus ibadah. Mulai dari lagu tentang percintaan sampai dengan lagu tentang penyembahan yang tidak menuju keEsaan Allah.
Saat ini banyak media yang menampilkan berbagai gambar dan tayangan yang mengandung unsur pornografi hingga porno aksi. Tak hanya itu saja, tontonan yang memicu syahwat hingga aktivitas yang minim dari aturan syariat saat ini bisa dengan mudah dicari. Mulai dari yang gratis hingga berbayar semua ada dalam genggaman.
Smoke pada dasarnya adalah kata dari bahasa Inggirs yang berarti asap. Makna lebih jauhnya adalah rokok. Salah satu poin dalam upaya mengenal 4F dan 3S ini adalah rokok. Rokok sekarang menjadi budaya, bahkan hal yang lumrah jika anak muda hingga orang tua, baik wanita maupun pria menjadi perokok aktif. Hal yang bahkan dipertontonkan di tayangan yang bisa dengan mudah diakses di handphone maupun di film-film layar lebar.
Fun artinya lucu, poin satu ini dalam upaya mengenal 4F dan 3S yang termasuk dalam konsep perang pemikiran atau Ghazwul Fikr adalah tentang lawakan, tontonan, hingga berbagai hiburan yang memancing tawa penonton. Banyaknya tontonan yang memicu tawa rasanya semakin wajar saat ini, seolah tak ada yang salah jika tontonan semacam ini terus-terus tumbuh dan menjadi tontonan utama yang bisa ditemui di televisi hingga gawai. Padahal, sebagai seorang muslim terlalu banyak tertawa bisa mematikan hati dan perintah itu juga Rasulullah tujukkan dari kebiasaan beliau yang hanya sesekali saja bercanda dan tanpa unsur penipuan.
Fashion atau tren baju (busana) merupakan hal yang kini di kalangan pemuda menjadi kiblat atau patokan untuk menjadi gaul atau termasuk dalam bagian perkembangan zaman. Tren baju yang diikuti pun jauh dari syariat Islam, bahkan menjadi representasi contoh baju yang Rasulullah sebut sebagai tanda-tanda akhir zaman. Mulai dari baju ketat hingga baju yang menunjukkan aurat lengkap menjadi daftar tren fahion yang perlahan merusak fokus muslim muslimah untuk berpakaian sederhana dan menutup aurat secara sempurna sesuai syariat Islam.
Food atau makanan adalah salah satu konsep dalam upaya mengenal 4F dan 3S yang akan dibahas. Berbagai makanan cepat saji hingga instan memenuhi lemari rumah kaum muslimin saat ini karena sibuk dan tak sempat memasak. Pilihan restoran cepat saji pun membanjiri jalanan dan aplikasi pesan antar di handphone. Alasan yang sebenarnya perlahan akan menjauhkan kekuatan fisik umat Islam yang seharusnya pandai mengatur makan dan hanya makan makanan yang bergizi, bermanfaat, dan berkah seperti yang Rasulullah contohkan. Tak hanya termakan iklan karena kemudahan proses memasak, kaum muslimin juga seolah dicuci otaknya karena makanan cepat saji itu merepresentasikan film dan kebudayaan negara lain yang biasa dilihat dalam drama atau sinetron yang biasa ditonton. Padahal Rasul adalah sebaik-baik teladan dalam urusan makan dan memilih makanan yang bisa menguatkan tubuh kaum muslimin.
Terakhir, kepercayaan atau faith yang dimaksud adalah faham-faham yang disebarkan oleh orang-orang di luar Islam untuk perlahan meruntuhkan keyakinan yang menyeluruh kaum muslimin pada Islam. Isme-isme yang ada mulai dari Liberalisme, Komunisme, Orientalisme, Zionisme, Kapitalisme, dan lainnya adalah produk intelektual yang berusaha menjauhkan umat Islam dari syariat dan aturan Islam yang sudah sangat menyeluruh dan tak perlu lagi mengimpor istilah asing untuk mendefinisikan kondisi hidup. Hal tersebut sangat halus dan sulit disembuhkan dalam waktu cepat karena sistem tatanan dunia yang ada saat ini sudah sangat menerapkan isme-isme yang dibuat oleh orang-orang di luar Islam. Faith adalah istilah terakhir yang sangat dekat dengan konsep Ghazwul Fikr sebab banyak paham-paham yang menjerumuskan kaum muslimin dan harus dibahas dalam bahasan mengenal 4F dan 3S.
Nah, ulasan mengenai upaya mengenal 4F dan 3S yang bisa mengaburkan fokus umat Islam telah selesai dibahas. Dari seluruh poin yang ada, sebenarnya hal tersbeut merupakan turunan dari konsep Ghazwul Fikr atau perang pemikiran yang sedang dihadapi oleh kaum muslimin. Sayangnya, tak banyak yang sadar bahwa mereka sedang dijajah secara pemikiran dan menganggapnya sebagai sebuah keniscayaan atas kemajuan zaman. Hal yang perlu menjadi perhatian serius dari setiap warga Islam.