Benarkah Mukmin yang Kuat Lebih Dicintai oleh Allah?

Alfatihah.com – Mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah adalah sebuah konsep yang ada dalam sebuah hadis. Konsep ini menjadi dasar seorang muslim untuk menjadi membentuk pribadi dna karakter dirinya. Lalu, bagaimana sebenarnya konsep mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah? Ini dia ulasannya!

Landasan konsep mukmin yang kuat lebih dicintai Allah

Landasan konsep mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah datang dari sebuah hadis yang artinya berikut ini. 

اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan.” 

Hadis ini memgandung beberapa hal besar dan kata-kata yang memiliki arti yang luas. Sifat mahabbah untuk Allah Azza wa Jalla juga ada dalam hadis berikut ini. Sifat ini termasuk dalam sifat yang dicintai oleh Allah Azz wa Jalla.

Hadis ini juga mencakup penjelasan konsep aqidah qalbiyyah (keyakinan hati), perkataan, dan perbuatan sebagaimana mazhab.ahlus sunah wal jamaah. Konsep iman yang terdiri dari tujuh puluh cabang lebih yang menjadikan kalimat la illaha illallah dan yang paling rendah yaitu menyingkirkan suatu yang mengganggu dari jalan maka malu menjadi salah satu cabang dari iman.

Cabang amalan batin dan zahir ini termasuk dalam bagian dari iman. Konsep kuat dalam diri seorang muslim bukan hanya terletak pada konsep kekuatan diri, tetapi juga kekuatan untuk mengejakan yang benar, memperbaiki diri dengan meningkatkan pemahaman ilmu agama, hingga mengaplikasikan ilmu yang bermanfaat untuk tujuan ibadah. Mukmin yang kuat inilah yang mampu melaksanakan amalan-amalan ibadah sehingga meningkat pula imannya. Orang-orang yang belum sampai pada tingkatan iman inilah yang masih masuk dalam gologan mukmin yang lemah.

Implementasi konsep mukmin yang kuat lebih dicintai Allah pada diri seorang muslim 

Implementasi konsep mukmin yang kuat lebih dicintai pada diri seorang muslim dimulai dengan lanjutan dari hadis yang telah disebutkan di poin sebelumnya. Kekhawatiran rasulullah inilah yang membuat kelanjutan hadis ini menyebutkan bahwa “Dan pada keduanya ada kebaikan” dengan maksud bahwa seseorang yang yang lebih mengutamakan satu amalan pasti memiliki ganjaran tersendiri.

Lanjutan hadis ini dijelaskan lebih lanjut dalam sebuah ayat dalam surat Ahqaf ayat 19 yang artinya “Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Ahqaf: 19)

Ayat ini menjadi pelengkap tentang hadis yang menjelaskan tentang mukmin yang kuat lebih dicintai daripada mukmin yang lemah, tapi bukan hanya fisik saj ayang disebut kuat dalam hadis tersebut tetapi juga kuat untuk beramal baik. Itu dia ulasan singkat tentang konsep benarkah mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah beserta penjelasan singkat makna kuat dalam hadis tersebut. 

Semoga kita semua termasuk dalam golongan mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah, kuat badannya dan amal ibadahnya. Semoga bermanfaat. Barakallahufikum. 

Baca Juga: Menjadi Muslim yang Kuat Iman dan Badan Itu Harus!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu harus baca
Chat WhatsApp
WhatsApp